Jadilah Sugar BabyKu

407 6 0
                                    

  Syabila mendapat kabar kalau neneknya sudah bisa pulang. Gegas setelah pulang sekolah dia menuju rumah sakit. Di Sana neneknya sedang berbincang dengan seorang perawat yg biasa merawat neneknya ketika Syabila bersekolah.

" Nek, apa semua sudah siap?"

" Sudah ndok, kamu sudah bayar kan ndok," Aku pun tersentak kaget, ini kan VIP pasti sangat mahal biayanya.

" Eh sebentar nek Syabila ke administrasi dulu mau bayar,"

  Aku segera ke ruang administrasi menanyakan biaya perawatan nenek. Sampai di ruang administrasi aku berhenti sejenak menarik nafas.

" Permisi, saya mau bertanya biaya perawatan atas nama ibu Hesti berapa ya?"

" Ibu Hesti di ruang VIP ya mbak?" Aku pun menganggukkan kepala ku.

" Untuk ibu Hesti sudah lunas mbak,"

" Hahhh lunas, siapa yg bayar mbak?" Karena aku tak merasa membayar, apa tuan Darren tapi mana mungkin.

" Yg membayar tuan Darren mbak, pemilik rumah sakit ini," Aku pun melongo mendengar penjelasan petugas itu.

" Oh oke mbak terima kasih," Ujarku lalu keluar dari ruang administrasi.

  Ketika Syabila hendak kembali menemui neneknya dia berpapasan dengan Darren. Darren meluangkan waktunya untuk menjemput nenek Syabila yg akan pulang hari ini. Dia mendapat laporan dari dokter bahwa nenek Syabila kondisinya sudah stabil & bisa pulang.

" Pak Darren ehhh maaf mas Darren, terima kasih ya sudah membayar biaya perawatan nenek. Saya akan mencicilnya mas Darren mungkin akan lama lunasnya," Ujar Syabila sambil menundukkan kepalanya.

" Saya gak minta di bayar pake uang Bil," Ujar Darren. Seketika Syabila mendongak kan kepalanya.

" Lalu dengan apa mas saya membayar?" Ujar Syabila. Darren pun membisikkan sesuatu pada Syabila.

" Jadilah sugarbaby ku," Singkat kalimat Darren yg membuat Syabila membeku. Sampai akhirnya dia tersadar ketika Darren merengkuh pinggang ramping Syabila.

" Ayo kita ke nenekmu, pasti sudah menunggumu," Tanpa menunggu jawaban dariku mas Darren menggiring ku untuk segera ke ruangan nenek di rawat.

" Sudah selesai ndok bayar nya?" Tanya nenek.

" Su..sudah nek, pak Darren tadi yg bayarin semuanya," Ujarku jujur.

" Terima kasih ya nak Darren, Nenek tidak tahu nanti balasnya dengan apa,"

" Sudah nek, tidak usah terlalu dipikirkan yg penting nenek cepat sembuh & bisa beraktivitas lagi,"

  Mas Darren memanggil bodyguard nya untuk membantu membawa barang nenek sedangkan nenek duduk di kursi roda & di dorong oleh seorang perawat.

  Ketika tiba di rumah & membuka pintu aka terkejut melihat beberapa barang elektronik baru di rumah. Nenek pun sama bingungnya dengan aku.

" Ndok, kamu beli tv sama kulkas baru?"

" Enggak nek, Syabila mana ada uang beli itu semua nek," Ujarku jujur.

  Miris. Ya Darren miris mendengar percakapan itu. Darren yg membelikan semua perabotan bagus itu karena saat dia & Syabila terpergok Vito tak sengaja Darren melihat tv butut di ruang tamu & kulkas satu pintu yg sudah usang.

  Akhirnya Darren menghadiahkan dua barang itu untuk Syabila dengan menyuruh anak buahnya menyiapkan permintaannya.

" Saya yg membelikan nek, biar nenek tidak bosan di rumah," Ujar Darren sambil tersenyum.

Sugar Baby Tuan DarrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang