Sean Yang Kurang Ajar

245 5 0
                                    

Aku menangis mendengar pak Sean merendahkan aku seperti itu. Aku tak menyangka pertengkaran kemarin menjadi viral.

" Maaf pak, tapi saya gak melakukan semua tuduhan pak Sean,"

" Halah jual mahal kamu sama saya,"

Pak Sean menarik tanganku lalu mendorong aku hingga terjatuh ke sofa empuk di ruangannya. Pak Sean berusaha menciumku tetapi aku memberontak & berusaha meminta tolong.

" BRAAAKKKKKK...

" Brengs*k, bugh..bugh...bugh...,"

Sean terkapar akibat terkena bogeman Darren. Sedangkan Darren langsung melepaskan jasnya & menutupi tubuh gadisnya yg bagian atasnya sedikit terlihat karena Sean memaksa membuka pakaiannya.

" Gue pastiin lo gak bakal bisa tenang setelah ini,"

Darren langsung memeluk Syabila erat & mencium keningnya. Sementara mendengar kegaduhan dari lantai atas tempat sang atasan berada, beberapa pegawai coffe shop pun melihat apa yg terjadi. Mereka kaget melihat atasannya sudah terkapar dilantai bersimbah darah sedangkan ada Syabila yg menangis di pelukan seorang pria bertubuh tinggi kekar.

" Haloo Ka, tolong lo beresin di coffe shop tempat Syabila kerja,"

" Eeee... Maaf pak, ini ada apa?" Tanya salah satu teman Syabila.

" Bos kalian mau melecehkan calon istri saya, silahkan kalian urus bos kalian. Sebentar lagi orang kepercayaan saya akan datang kemari & membereskan bajing*n itu," Ujar Darren menunjuk Sean yg masih tertelungkup di lantai.

Segera Darren membawa Syabila keluar dari coffe shop itu. Darren melajukan mobilnya ke arah lain. Tak mungkin Darren membawa Syabila pulang ke rumahnya pasti sang mama akan banyak bertanya & tak mungkin juga mengantarkan Syabila pulang ke rumahnya karena hanya akan menambah kekhawatiran sang nenek.

Darren pun akhirnya memutuskan untuk membawa Syabila ke salah satu hotel miliknya untuk ditenangkan.

Lelah menangis Syabila tertidur di dalam mobil. Sebelum turun Darren merapikan penampilan Syabila lalu membuka pintu & menggendongnya. Resepsionis yg mengerti akan kedatangan bosnya bergegas mengambil kunci kamar pribadi milik sang bos di hotel itu.

Seorang bellboy pun mengikuti Darren & membantu membukakan pintu untuk Darren. Syabila masih tertidur pulas sampai di letakkan diatas ranjang empuk hotel.

Sedangkan di bawah, para pegawai hotel berkasak-kusuk membahas siapa perempuan beruntung yg digendong ala bridal style oleh Darren tadi.

" Lu tadi liat gak Pri wajah cewek yg digendong pak Darren tadi," Tanya salah satu staff resepsionis.

" Lhaa saya mana berani mbak liat-liat yg begitu bisa-bisa besok saya gak kerja disini lagi kalo kepo sama urusan pak Darren," Ujar sang bellboy pada beberapa resepsionis.

" Aaahhh gak asik lo Pri," Supri hanya nyengir mendengar gerutuan para resepsionis itu.

Sedangkan Darren sembari menunggu Syabila bangun dari tidurnya, ia menelepon Raka menjelaskannya duduk permasalahannya.

Raka pun segera menuju coffee shop bersama beberapa polisi & bodyguard Darren. Raka melaporkan tindakan percobaan pelecehan yg dilakukan Sean pada Syabila tadi.

Sementara itu coffee shop berubah gaduh dengan digelandangnya sang pemilik oleh polisi dengan wajah lebam. Raka mengira pasti lelaki itu di hadiahi bogeman oleh Darren.

Raka pun memberi laporan pada Darren jika Sean sudah diamankan oleh polisi. Darren pun puas dengan kinerja Raka yg tanggap.

Sementara itu Syabila menggeliat, merasakan dirinya bukan lagi dimobil tetapi di tempat yg empuk. Dia pun sontak membuka matanya. Dia berada di sebuah kamar mewah. Dia memeriksa bajunya ternyata masih utuh. Sampai suara seseorang mengintrupsi kegiatannya.

" Saya masih waras gak akan melakukan sama orang yg lagi tidur pulas koq," Ujar Darren yg sedari tadi mengawasi Syabila dari sofa di sudut ruangan hotel itu. Syabila jadi malu sendiri, ia menyesal kenapa bisa tertidur dengan sangat pulas sekali sampai-sampai tak terasa sudah berpindah tempat.

" Mas, kita dimana ini?" Tanya Syabila sambil celingukan melihat ke berbagai sudut ruangan mewah itu.

" Kita lagi di kamar hotel milik aku sayang, gak mungkin dengan keadaan kamu tadi aku bawa kamu pulang ke rumah mama apalagi pulang ke rumah nenek kamu,"

Syabila yg teringat kembali kejadian tadi menjadi sedih & menangis kembali. Darren pun menghampiri Syabila & naik ke ranjang empuk di kamarnya itu. Darren memeluk Syabila menyalurkan kekuatan agar tak bersedih lagi.

Sedangkan Syabila tak habis pikir dengan perbuatan Sean padanya. Di tak menyangka Sean akan merendahkannya & bahkan berani akan melecehkannya.

" Kamu mikirin apa lagi saya," Ditangkupnya wajah Syabila yg bercucuran air mata itu.

" Apa mereka semua menganggap aku rendah mas jika bersamamu. Apa aku sudah merebut kamu dari mantan istri kamu mas," Ujar Syabila yg masih terisak.

" Kami gak merebut aku dari siapapun Bil, kita bertemu dalam keadaan sama-sama sendiri. Bahkan aku sudah bercerai sejak lama. Cherryl dengan selingkuhannya sudah di buang jadi dia sekarang sedang mencari orang untung menopang gaya hidup mewahnya,"

" Si brengs*k itu bicara apa saja tadi?"

" Dia menunjukkan potongan video mantan istri kamu mengatai aku lalu kamu menamparnya. Seolah-olah aku yg menyebabkan kamu tak ingin kembali pada mantan istri kamu mas, dia juga mengatakan akan membayar aku lebih mahal dari kamu kalau aku mau meninggalkan kamu lantas dia mencoba melecehkan aku," Darren yg mendengar penuturan Syabila pun mengepalkan tangannya, lihat saja dia akan membuat perhitungan untuk Sean yg sudah berani membuat gadisnya bersedih.

Tiba-tiba suara perut Syabila menginterupsi pembicaraan mereka.

" Eehh maaf mas," Ujar Syabila malu.

" Hahahahaha... Gakpapa sayang memang ini sudah lebih dari jam makan siang. Mau makan disini aja atau kita turun ke resto?"

" Disini aja boleh mas, aku malu kalau turun ke bawah takut kalau orang-orang tahu aku yg dilabrak mbak Cherryl kemarin," Darren pun paham akan perasaan gadisnya.

" Baiklah, kamu mau makan apa?"

" Apa aja mas," Jawab Syabila cepat karena sudah lapar.

" Halo, kirimkan 2 porsi makanan ke kamar saya,"

".......

" Yg menurut kamu best seller di restaurant hotel kita,"

".......

Darren pun menutup teleponnya, dia meletakkan handphonenya diatas nakas samping tempat tidur.

Syabila masih nyaman bergulung dengan selimut hangat membungkus tubuhnya. Darren pun ikut masuk ke dalam selimut & merangsek ke ceruk leher Syabila.

Sedangkan Syabila mati-matian menahan geli akibat hembusan nafas Darren di lehernya. Darren memeluk Syabila dari samping & membelitkan kaka panjangnya di kaki Syabila agar tidak bisa kabur.

" Biarkan seperti ini sejenak sayang," Ujar Darren dengan suara serak.

Akhirnya aku pasrah saja dengan tingkah mas Darren. Lama-lama tangan mas Darren merayap kemana-mana.

" Mas tangannya nakal banget sih," Ujarku sambil menahan mas Darren agar berhenti merayap ketempat sensitif di tubuhku.

" Bentar aja ya Bil, mas udah gak kuat,"

Tanganku di letakkan diatas bukit gairah miliknya yg sudah mengembang sempurna. Sontak aku menarik tanganku tapi sejurus kemudian diletakkan kembali ke miliknya.

" Elusin sayang," Ujar mas Darren dengan suara parau menahan hasrat.

Aku menurutinya mengelus naik turun sedangkan mas Darren menikmatinya dengan mata terpejam sesekali mendesah.

Sugar Baby Tuan DarrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang