15. HUJAN RINTIK SORE HARI

8 4 0
                                    

  

        " Hujan itu obat rintiknya
         dapat menyenangkan hati
         menjadi penyembuh luka "

               * Xuan ardart zaahii *

            " Dari hujan kita tahu
           bahwa hujan rela jatuh
        berkali kali meski ia tahu
        itu menyakitinya "

          * Felycia naomi talitha *

       " Semoga kamu sekuat hujan
          yang menguyur bumi dan
        secantik pelagi setelah hujan
        reda "

              * Xuan ardart zaahii *

     Pagi ini menyambut bumi yang cukup cerah, semua siwa maupun
siswi disibukan dengan tugas-tugas
mereka.

Semua guru rapat dan meninggal kan murid nya dengan tugas yang menumpuk.

Kelas MIPA XI tetap ramai meski tugas sudah di nanti, kelas yang selalu berisik dan jadi langanan guru BK.

" Fel ini gimana sih otak gua buntu " rengek ghea dengan soal yang amat banyak, telah membuat nya pusing.

" Diem ghe jangan berisik " suruh fely dia tidak suka ada yang berbicara itu dapat memecah konsentrasi nya.

sementara ghea memutar bola mata nya malas, harus nya dia tidak memberikan tepat duduk nya pada pemuda di samping feli itu.

" Nanti gua kasih bocoran gua
fokus ngerjain dulu " ucap feli tanpa menoleh ke belakang, sementara ghea kini tersenyum penuh kemenangan.

" Nyontek belajar sana " sinis xuan.
" Apa sih lo iri ?" sinis ghea ia tak terima, untuk apa pemuda itu ikut campur.

pemuda itu diam tak lagi mengubris meski ghea terus saja berbicara tanpa rem.

" Diem ghe " ucap fely dia merasa terggaggu dengan ucapan sahabat nya itu.

Kini tugas nya telah selesai dan langsung di berikan ke ghea untuk di contek , akhir nya kuping nya tak lagi sakit.

" Harus nya lo belajar " ujar xuan seperti tak terima dengan tidakan nya.

sekolah adalah tempat belajar, jika disana hanya mencontek bukan kah fungsi otak nya tidak di gunakan, lalu dia tidak akan bisa bangga dengan nilai yang di hasil nya.

ghea menatap pemuda itu geram tangan nya sudah mengepal sempurna, kenapa dia itu ikut campur feli saja tidak masalah.

" Lo siapa ngatur-ngatur gua hah "

" Nyocot banget jadi cowok fely aja gk keberatan kenapa lo repot " gertak nya.

" Kenapa lo sok perduli banget xuan " napas nya memburu.

" Kerjain ghe gua mau kumpulin " ujar feli ia lelah dengan kebisingan dan ingin cepat pergi.

Kini telah istirahat yang dimana semua murit sangat senang setelah dia di harus kan mengerjakan tugas yang banyak.

seperti biasa fely duduk dengan kedua sahabat nya itu di kursi dekat pohon, alasan nya karena angin yang menerpa itu menenangkan.

wajah ghea masih sangat kesal, dan kini pemuda itu berjalan ke meja nya.

" Mau apa lagi lo " bentak nya. fely pun melihat ke belakang ternyata ada xuan yang menjadi sumbu marah ghea.

" Kenapa lagi xuan mau sok benar ?" tanya fely dingin.

Raja ArmetraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang