26. PERDEBATAN

2 1 0
                                    


" Jika masih ada perasaan
kenapa ada sebuah perpisahan
bukan kah sebuah rasa layak
diperjuang kan "

* Dito ardana bumantara *


Semakin hari semakin lengket
ibarat kata buku dan lem sangat
dekat bahkan 1 sekolah menggosipi mereka.

gadis itu menatap jengah orang
orang apa tidak ada pekerjaan lain selain mengurusi hidup orang lain ?

memang hidup mereka sudah
bagus begitu atau mereka lebih
baik hah ? sudah sok komen hidup orang lain.

pemuda yang berjalan dengannya hanya diam saja tak perduli pada omongan orang orang ini hidupnya terserah dia lah.

gadis itu menyenggol legannya

" Kenapa ? "

" Liat deh mereka nyinyir mulu
lo terlalu deket sama gua kayak
bukan temen "

" Biarin "

" Gk bisa gitu dong kuping gua
panas rasa nya mau pukul mereka semua biar tahu rasa dikira gua gk
bisa sabar terus apa "

" Berhenti lo semua tutup mulut sampah kalian atau hidup kalian
gk akan tenang " teriak nya.

suaranya menggema semua
orang disana merunduk dan
terdiam amat takut pada sosok
pemuda itu.

gadis itu tersenyum lalu melanjut
kan langkah nya akhir nya tak
ada lagi yang akan mengomentarinya kecuali.

" Duh sok banget sih lo jadi cowok " tuding fany.

sudah ia duga gadis itu pasti
akan mengomentarinya dia
beranjak maju menepis jarak
antar keduanya.

" Lo yang sok udah deh urusin
cowok lo aja gk usah ngurusin
hidup gua " jawab fely.

meski hati nya amat sakit bahkan
tak rela tapi biar lah asal fany tak
lagi membuat masalah dengannya
toh pemuda banyak bukan cuman
arka kan ?

" Lo itu lac*r fel berapa sih
murahnya lo semua cowok lo
pepet ga arka gk xuan besok
siapa hah " tuding karin.

" Fuck lo yang lac*r "

" Xuan arka zadan 3 cowok fel wauw murahan banget ternyata " sambung fany.

tunggu dia tahu zadan ? dari mana
fely terdiam memikir kan omongan fany bukan kah saat ia menggenal zadan mereka sudah menjadi
musuh lalu dari mana ia tahu.

dia tak pernah menggenal kan
zadan kepada siapa pun yang
tahu hanya para sahabat nya.

" Murahan lo " lanjut karin.

" Bac*t " suara xuan amat keras
mata hazel milik nya melihat ke
seluruh kelas.

" Cabut balik ke kelas lo jangan
ganggu fely lagi "

setelah mengatakan itu ia mengedeng tangan fely untuk duduk di bangku tak perduli pada reaksi orang lain yang semakin heran pada nya.

sebenar nya apa masalah kedua
gadis itu apakah mereka berseteru hanya karena seorang priya ? cih
bukan kah laki laki di dunia ini
amat banyak lalu untuk apa berebut.

arka nama itu tergiang di otaknya pemuda itu siapa ? dia juga kemarin marah saat dia dekat dengan fely apakah pemuda itu yang di rebut kan ?

zadan pemuda itu musuhnya iya
dia ingat hal itu dia belom tau
reaksi zadan saat tau gadis nya
dekat dengan dirinya.

" Woy ngelamunin apa lo " fely menepuk tangan xuan.

" Engk "

🥀~°•°•°•°•°•°~🕊️

Raja ArmetraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang