25. PERTEMUAN

2 1 0
                                    

    
 " Bagaima jika kisah lalu
itu belom selesai dan
akan menjadi luka baru "

* Danu rafeyfa zayan *

       

  Dimalam yang sama gadis itu  kini juga duduk di salah satu cafe bersama seseorang yang sudah 1 jam menunggu diri nya.

" Baru sampe "

" Ada apa buruan gua sibuk "
jawab gadis itu ketus.

sebenar nya ia amat malas bertemu dengan pemuda itu orang yang
menurut nya tak ada pendirian.

bagaimana tidak di saat yang sama orang itu dekat dengan nya ia juga dekat dengan teman nya.

dan hal itu memancing perdebatan hingga permusuhan dari mereka berdua sungguh menatap wajahnya
saja enggan.

" Maaf "

gadis itu menatapnya maff ya ?
apakah dengan maaf rasa sakit
hatinya akan berkurang apakah
semua akan membaik, apakah
temannya akan kebali baik tidak !

" Untuk " jawabnya ketus.

sungguh ia tak mau menatap
wajahnya jujur saja masih ada
rasa untuknya ia masih sangat
bahkan amat menyayagi pemuda itu.

namun jika menginggat kelakuan pemuda itu gadis itu segera menepis rasa dan perasaannya.

menyayaginya adalah sebuah
kesalahan dia mara seperti orang
bodoh telah mecintai orang seperti pemuda itu.

dia dengan tega menyakitinya mempermainkan meletakan
dua hati dalam satu hati. serakah !

" Atas kelakuan aku kemarin "

wauw rasanya gadis itu ingin
tertawa terbahak bahak kemarin pemuda itu membentaknya
sekarang dia berbicara lembut.

" Punya topeng berapa "

" Maksud kamu apa ? "

ingin rasa nya gadis itu meneriakinya bodoh apa ia tak cukup mengerti,
bukan kah ia pintar ? hah ia
mungkin pura pura bodoh saja.

" Tolol lo goblok kelakuan lo
kemarin sama kelakuan lo
sekarang beda jauh bangs*t
gomong topeng lo berapa ? "

suara nya meninggi hingga
seluruh pengunjung cafe menatap kedua remaja itu namun fely
tak perduli.

ia menyilangkan tangan di dada menaikan kaki di atas satu menatap pemuda itu sinis.

" Es kopi cappucino 1 " teriaknya.

" Fel jangan duduk kayak gitu 
malu tau gk "

apa dia bilang malu ? wah benar
benar memiliki banyak topeng,
gadis itu langsung bertepuk tangan dengan senyum di wajahnya.

" Gua emang kayak gini kalo lo
malu harus nya lo mikir dua kali sebelom ngajak gua bab* "

" Fel kita perbaiki semua nya ya "
ucap nya lembut.

meski arka berbicara baik baik
bukan berarti diri nya akan luluh
yang benar saja laki laki itu cepat berubah nya dan ia cukup tau itu.

" Gk bisa " tolaknya.

untuk apa juga memperbaiki semua sudah terlanjur rusak bahkan jika memaksa membenahi maka hanya
akan melukai diri.

akan menjadi sangat bodoh kalo
dia sampai mau dan ia cukup tau bahwa nanti pada akhir nya dia
akan semakin terluka.

" Tapi aku masih sayang kamu
apa kamu udah gk sayang
sama aku ? "

sayang ? hahaha rasa nya ingin
tertawa sekencang mungkin kata
itu ibarat hal paling bulshit yang
selalu ia dengar dari pemuda itu.

Raja ArmetraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang