7. AMARAH

12 9 0
                                    

    " Dari sebuah kisah adalah perjumpaan dimana dan bagaimana kisah itu nanti nya "

        * Xuan ardart zaahii *

Karena mendegar adik nya terkena kasus balap liar juga perkelahian, pemuda kelahiran mei itu mengendarai mobil cukup kencang agar cepat sampai.

jalanan kota yang mulai padat harus membuat nya sabar menginggat pangkat nya adalah AKP.

pemuda itu di suruh bersabar lagi
pasal nya lampu kini berubah
menjadi merah jalanan yang ramai mulai berhenti.

" Apa yang lo lakuin xuan " pemuda
itu memukul stir nya.

" Ayah pasti kecewa sama kelakuan lo yang kayak gini "ucap nya di jeda sementara untuk mengambil nafas.

" Kenapa lo bisa kayak gini brengs*k " pemuda itu mengacak rambut nya frustasi.

pikiran nya melayang kemana-mana akan kelakuan adik nya itu juga apa yang akan terjadi nanti nya.

pemuda itu tak habis pikir dengan kelakuan adik nya itu.

jalanan mulai berasung baik tak macet kali ini sehingga pemuda itu bisa melajukan kendaraan tanpa halangan lain.

disisi lain fely dan xuan saling membuang muka tatapan benci
sudah sering di layang kan.

mereka memilih bungkam tak ada
yang bicara duduk terpisah namun berhadap hadapan membuat kontak mata sering bertemu.

setelah lama berkendara akhir
nya pemuda kelahiran mei itu
tiba di kantor polisi.

ia berjalan dengan tegesa-gesa
masuk ke dalam kantor untuk
segera menemui sang adik.

Plakk

sesampai nya di depan sang adik tak ada kesabaran lagi ia menampar pipi mulus adik nya hingga terlihat memerah.

" Apa ini xuan lo buat masalah gimana respon ayah nanti hah " intonasi bicara yang cukup tinggi.

" Apa pun yang gua lakuin kan emang gk pernah di sukai ayah " balas xuan seenak nya.

Plakk

satu tampran lagi mendarat dengan sempurna di pipi kanan nya.

" Lo ngecewain ayah xuan '' bentak nya.

fely diam saja duduk di belakang menyaksikan.

" Gua kan emang gk pernah di sukai ayah " elak xuan.

" Dengerin gua xuan jangan lakuin hal ini lagi ayah bisa murka sama lo " jelas nya.

" Dengerin gua sebagai abang lo " tekan pemuda itu.

" Denger gk lo " ucap nya lagi mengoyang kan tubuh xuan.
xuan diam sambil mengelap sudut
pipi nya yang mengeluar kan darah.

" Fely apa-apaan kamu karena kamu waktu saya harus di buang saya sibuk kamu tau itu " suara barinton seorang priya tua berjas menghampiri nya.

fely diam dia masih asik duduk
dengan santai nya.

" Fely kenapa kamu balapan ribut lagi malu maluin aja kamu" kini seorang wanita berpakaian rapi rambut sebahu ikut menghampirinya.

gadis itu memutar bola mata nya
malas tak ingin menanggapi kedua orang di hadapan nya.

tak lama seorang priya sedikit tua berpakaian rapi seperti seorang jendral TNI Angkatan Udara turut hadir.

Plakk

tamparan kembali menghujani pipi mulus pemuda di hadapan nya.

" Anak tidak tahu di untung bisa nya buat malu aja " bentak orang itu.

Raja ArmetraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang