Satu

4.2K 123 6
                                    

"Shit!" umpat seorang pemuda kala membaca pesan yang baru masuk ke ponselnya. Suara umpatannya sukses menarik pehatian teman satu tongkrongannya.

"Kenapa lo?" tanya Jay kebingungan. Merasa aneh dengan sikap temannya yang mendadak mengumpat usai melihat ponselnya.

"Gue cabut dulu," ujarnya tanpa menjelaskan apa pun. Meninggalkan tanda tanya di benak yang lainnya.

Sunghoon, ayo kita putus!

Pemuda itu, yang tak lain bernama Sunghoon menggenggan erat ponselnya setelah kembali membaca pesan itu. Pesan yang berasal dari kekasihnya. Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba saja pacarnya meminta putus.

What the fuck?
Nggak salah, lo mau putus dari gue?

Rahang Sunghoon tampak mengeras. Merasa marah karena sang pacar ingin putus tanpa alasan yang jelas. Padahal seingat Sunghoon mereka sedang baik-baik saja.

Aku serius. Aku bosan sama kamu.

Bosan? Yakin lo?
Gue ke sana sekarang.

Mau ngapain?

Merasa tidak terima dengan alasan yang tak masuk akal itu, ia segera menaiki motornya untuk mendatangi rumah pacarnya. Sebelum itu, ia menyempatkan untuk membalas pesan yang kembali masuk.

Mau ngasih lo hukuman.
Enak aja mau putus dari gue. Lo kira dapetin lo itu gampang apa? Lihat aja, gue pastiin lo nggak bisa jalan besok.

Sunghoon!
Hoonie!
Aku cuma bercanda. Kamu jangan ke sini!

***

Wony tampak mondar-mandir di ruang tamu rumahnya setelah membaca pesan dari sang kekasih. Sunghoon tidak dapat dihubungi usai lelaki itu berkata akan datang ke rumahnya. Memikirkan jika lelaki itu benar-benar ingin memberinya hukuman, Wony merasa sangat gelisah.

Dua puluh menit kemudian, bel rumahnya pun terdengar dibunyikan. Wony yang tahu kalau itu Sunghoon sengaja tak langsung membuka pintu. Gadis itu menggigit bibir bawahnya, ia merasa resah sekaligus takut jika Sunghoon serius dengan ucapannya tadi.

Setelah beberapa kali membunyikan bel tapi tidak mendapat respons, Sunghoon akhirnya menghubungi nomor ponsel Wony. Lelaki itu menyeringai ketika mendengar suara dering ponsel milik Wony. Yang artinya sang pacar berada di dekatnya.

"Wony, buka pintunya sekarang juga? Atau mau aku dobrak?" ujar Sunghoon setengah berteriak agar Wony mendengar suaranya karena ternyata gadis itu juga mengabaikan panggilan teleponnya.

"Kamu ngapain sih? Pulang nggak? Aku cuma bercanda doang tadi."

"Kamu buka sekarang atau—" ujar Sunghoon sengaja menggantungkan ucapannya.

Wony susah payah meneguk ludahnya. Gadis itu tahu jika Sunghoon tak pernah main-main dengan perkataannya. Dengan langkah pelan, ia akhirnya membuka pintu sehingga mereka sudah berhadapan.

"Kamu ngapain ke sini sih? Di sini lagi nggak ada orang," ujar Wony saat Sunghoon sudah melangkah mendekatinya. Sementara dirinya refleks mundur ke belakang.

"Bagus dong kalo gitu," ujar Sunghoon masih disertai senyum miringnya. Lelaki itu segera meraih dan menarik tangan Wony sehingga kekasihnya itu membentur dadanya. Ia sigap melingkarkan tangan di pinggang Wony dan memeluk erat gadis itu.

"Yakin mau putus, hmn?" tanya Sunghoon ke Wony sambil menatap dalam matanya. Wony yang ditatap oleh lelaki itu tentulah merasa salah tingkah.

"A-aku 'kan udah bilang tadi, kalo aku cuma bercanda," ujarnya sedikit tergagap di awal. Mendengar jawaban kekasihnya itu, senyum Sunghoon terukir indah di bibirnya. Lelaki itu memajukan wajahnya kemudian meraup bibir manis Wony ke dalam sebuah ciuman lembut nan memabukkan.

My Boyfriend | Jangkku 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang