Sepuluh 🔞 Angrybao

2.7K 43 3
                                    

Saat Sunghoon dan Wony keluar dari kamar milik Ning Ning, mereka baru menyadari jika kondisi rumah itu sudah sepi. Tidak ada lagi pasangan Heeseung dan Karina serta Winter dan Jake. Hanya tersisa Jay yang berbaring di sofa dengan berbantalkan paha Ning Ning. Jay memang lebih sering menginap di rumah kekasihnya itu sebab Ning Ning hanya tinggal sendiri. Orang tua Ning Ning sibuk mengurus pekerjaan di luar kota, pun mereka memiliki rumah lain di sana.

Ning Ning menghentikan gerakan tangannya yang semula mengelus rambut Jay manakala melihat kehadiran Wony dan Sunghoon. Ning Ning mengulum senyum menggoda keduanya. "Udah selesai?" tanyanya yang membuat pipi Wony merona.

Jay menoleh setelah mendengar pertanyaan dari kekasihnya itu. Pandangannya langsung tertuju pada Sunghoon yang berwajah datar seperti biasanya. Seolah tak pernah berbuat mesum terhadap Wony beberapa waktu lalu. Kalau hanya melihat tampang Sunghoon saja, mungkin tidak akan ada yang percaya bahwa lelaki itu cukup bringas saat hanya berduaan dengan Wony. Jay bisa tahu itu karena tidak sengaja mendengar suara desahan Sunghoon dan Wony yang saling bersahutan saat sibuk memadu kasih.

Setelah menyelesaikan percintaan mereka di dapur, awalnya Jay dan Ning Ning berencana pindah ke kamar. Namun, keduanya terpaksa mengurungkan niat sebab rupanya kamarnya sudah lebih dulu dipakai Sunghoon dan Wony untuk berbagi kenikmatan.

"Kalian nggak ninggalin jejak dosa di kamar cewek gue 'kan?" tanya Jay sarkas. Memang begitulah Jay, sok-sokan berbicara dosa tapi nyatanya dirinya malah lebih sering berbuat dosa.

"Aman," sahut Sunghoon singkat. "Lagian gue sama Wony nggak nyentuh kasur kalian kok. Soalnya pasti ada bekas sperma lo yang tiap malam nidurin Ning Ning," tambah Sunghoon telak.

"Sialan!"

Sunghoon mengabaikan umpatan yang keluar dari bibir Jay tersebut. Ia lantas melirik jam yang melingkari pergelangan tangan kirinya, menunjukkan pukul lima sore. Rupanya cukup lama dirinya dan Wony bercinta sampai tak menyadari hari sudah sore.

"Mau pulang sekarang?" tanyanya lembut ke Wony.

"Hmn," angguk Wony mengiyakan.

"Kami cabut dulu," pamit Sunghoon yang Jay dan Ning Ning balas anggukan.

Setelah kepergian Sunghoon dan Wony, kini hanya tersisa Jay dan Ning Ning di ruangan itu. Jay yang semula berbaring di atas paha Ning Ning sengaja bangkit kemudian menatap wanitanya itu.

"Apa?" tanya Ning Ning yang merasa gelagat Jay mencurigakan.

"Ngelanjutin yang tadi yuk, Yang? Mumpung udah sepi," bujuk Jay diselingi kedipan maut. Sementara tangannya sudah membelai paha Ning Ning yang terekspos.

"Nggak ah. Aku masih capek."

"Ayolah, Sayang," mohon Jay dengan tatapan melasnya. Membuat wajahnya malah terlihat imut di mata Ning Ning. Padahal lelakinya itu paling benci dibilang imut.

"Sekali aja."

Jay bersorak kegirangan saat akhirnya Ning Ning setuju untuk melanjutkan kegiatan tadi siang. Dengan semangat empat lima, Jay pun langsung menggendong Ning Ning ke kamar.

"Awh!" rintih Ning Ning ketika punggungnya membentur kasur. "Pelan-pelan, Jay!"

"Nggak bisa, Sayang. Aku udah nggak sabar pengen ngentotin kamu lagi."

Wajah Ning Ning praktis merona kala jengah dengan ucapan frontal kekasihnya itu. Makin bertambah panas saat Jay sudah meloloskan celananya, sehingga membuat kejantanannya mengacung tegak ke arah Ning Ning.

"Dia udah siap banget buat mengobrak-abrik punyanya kamu," ujar Jay dengan seringaian di bibirnya. Yang sialnya malah membuatnya terlihat berkali-kali lipat lebih tampan.

My Boyfriend | Jangkku 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang