Enam Belas

605 35 3
                                    

Suasana kampus tampak sudah ramai meski hari masih tergolong pagi mengingat jadwal belajar-mengajar pertama akan berlangsung sebentar lagi. Beberapa mahasiswa berjalan menuju kelasnya. Beberapa lagi baru datang. Begitu Sunghoon dan Wony tiba di parkiran kampus, mereka disambut oleh para sahabat yang rupanya sudah berkumpul semua.

"Cie pengantin baru. Udah ngampus aja nih," ujar Jake yang sudah gatal ingin menggoda. Bibirnya tidak dapat menahan senyum ketika tanpa sengaja menemukan kissmark di leher Sunghoon yang tidak tertutup kerah kemeja. Sementara Wony lagi-lagi mengenakan baju dengan model turtle neck. Sudah pasti untuk menutupi jejak ciuman Sunghoon yang begitu kontras dengan kulitnya.

Wony yang menyadari arah pandangan Jake tentu merasa jengah. Berbeda halnya dengan Sunghoon yang biasa-biasa saja. Tampaknya malah senang memamerkan mahakarya bibir istrinya.

Meskipun kini mereka menjadi bahan godaan teman-temannya, tapi objek pandangan mata Sunghoon tak mau lepas dari wajah istrinya. Karena itu pulalah, Sunghoon bisa menyadari jika Wony merasa risih.

"Berisik lo, Jake! Jangan bikin istri gue malu napa," ujarnya dengan maksud menghentikan godaan itu, tapi tanpa sadar malah membuat mereka semakin menjadi ketika mendengar Sunghoon menyebut Wony dengan kata istri.

"Owwoo, udah bukan cewe lagi ya sekarang, tapi istri gays," kekeh Ning Ning sengaja ikut meledek pengantin baru itu.

Wajah Wony berangsur-angsur merona saat mendengar godaan demi godaan dialamatkan padanya. Mungkin sekarang ini pipinya sudah sangat merah seperti tomat. Sebab tak ingin para sahabatnya menyadari itu, Wony lantas mengalihkan perhatian dengan mencari topik pembahasan baru. Untungnya matanya cukup jeli melihat peluang. "Karina sama Heeseung udah baikan ya?" tanyanya ketika menyadari interaksi kedua sahabatnya itu tidak seperti beberapa hari yang lalu.

"Iya, udah," sahut Karina tampak malu-malu. Tumben sekali. Mengingat biasanya tak tahu malu.

"Oh ya? Kok bisa?"

"Ya bisalah. Kemarin pas di acara nikahan lo berdua, ternyata mereka ngentot di pojokan. Mana hot banget, anjing!" cerita Jay frontal. Lelaki itu tidak perlu repot memfilter ucapan yang keluar dari mulutnya.

"Bacot lo, Jay!" kesal Heeseung yang bersiap melempar tasnya andai tidak ditahan Karina.

"Bodo amat! Mulut-mulut gue!"

Mendengar itu, Wony terkekeh tanpa suara. Ia bisa bernapas lega karena usahanya telah berhasil. Kini giliran Karina dan Heeseunglah yang menjadi sasaran. Tetapi di samping itu, ia merasa ikut senang karena mereka sudah kembali berbaikan.

"Lo pada mau ke kelas sekarang atau ntar?" tanya Sunghoon seraya melihat pergelangan tangannya. Di mana jam sudah menunjukkan waktunya mereka memasuki kelas kalau tak ingin terlambat.

Setelah diingatkan oleh Sunghoon, semuanya pun berencana menuju kelas masing-masing.

Ning Ning dan Winter bersamaan melangkah ke samping kiri dan kanan Wony. Sementara Karina terpaksa harus mengalah berjalan di belakang untuk memberikan mahasiswa lain ruang agar bisa berpapasan.

"Jadi gimana, Won? Sunghoon brutal nggak? Lingerie yang kemarin lo pakai sampai robek nggak?" tanya Ning Ning pelan supaya hanya terdengar oleh mereka berempat.

Wajah Wony kembali merona saat mendapat pertanyaan seperti itu. Ia menggeleng ketika adegan panas pada malam dan pagi pertama pernikahannya dengan Sunghoon terlintas di kepala. Sukses membuat wajahnya memanas.

"Kayanya Sunghoon brutal banget deh. Wony sampe nggak bisa berkata-kata gitu." Karina yang berjalan di belakang sengaja menyahut dengan senyum dikulum.

"Apa sih kalian!" kilah Wony yang tidak ingin memberitahu ketiga sahabatnya itu.

My Boyfriend | Jangkku 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang