Dua Puluh Satu 🔞

963 34 7
                                    

Bel unit apartemen milik Sunghoon masihlah terdengar karena Jay belum membuka pintu. Meski sudah berada di belakang pintu, tetapi Jay masih menyiapkan dirinya jika orang tua Sunghoon atau pun Wony yang benar-benar datang. Lelaki itu menghirup napas kemudian menghembuskannya sebelum akhirnya mulai menarik gagang pintu tersebut.

"Bang Jay?" tanya Riki yang terkejut ketika melihat Jay membukakan pintu untuknya dan Sunoo.

Tanpa sadar Jay menghela napas lega sebab bukan orang tua kedua sahabatnya yang kini datang. Lelaki itu melangkah mundur karena ingin mempersilahkan Riki dan Sunoo masuk. Akan tetapi, ia berubah pikiran ketika ingat bagaimana kondisi Sunghoon dan Wony saat ini.

"Lo ngapain, Bang?" bingung Sunoo. Tadinya sahabat kakak mereka itu mempersilahkan, tetapi mengapa sekarang menghalangi?

"Kalian ngapain ke sini?"

Kening Riki serta Sunoo berkerut mendengar pertanyaan bernada sarkas itu. Memangnya salah datang berkunjung ke apartemen sang kakak? pikir mereka kebingungan.

"Emangnya kenapa sih, Bang? Nggak boleh?"

Jay menggeleng. Tentu saja boleh. Tapi bukan sekarang waktunya. "Sunghoon lagi sibuk. Lo pada mending pulang," suruh Jay, mengusir.

"Kalo Bang Sunghoon sibuk, terus ngapain lo bisa ada di sini, Bang?" selidik Riki yang tak mudah percaya.

"Suka-suka gue lah."

Mendengar hal itu, Riki dan Sunoo pun saling pandang. Kedua remaja itu makin penasaran dengan alasan Jay yang seakan menghalangi mereka masuk. Mereka saling tatap memberi kode, lantas langsung mendorong Jay hingga lelaki itu terhuyung mundur. Alhasil, cara itu berhasil mereka lakukan. Kini keduanya telah memasuki apartemen itu.

Keduanya sempat terkejut saat bukan hanya Jay yang ada di sana. Melainkan semuanya tengah berkumpul.

"Hai kakak-kakak cantik," sapa Sunoo begitu melihat Karina, Winter dan Ning Ning. Sadar akan hal itu, Riki pun memutar bola matanya malas. Sunoo memang begitu ketika bertemu wanita cantik.

"Haai...," balas Karina tidak kalah ramah. Ia merasa gemas lantaran Sunoo tampak cute.

Sunoo mengedarkan pandangannya saat tak menemukan keberadaan Sunghoon dan kakak iparnya. Matanya menyipit ketika menyadari ada pergerakan di sofa. Ia tak bisa langsung melihat apa yang terjadi lantaran Jake dan Heeseung sengaja berdiri di sana. Menutupi Sunghoon dan Wony yang sedang bercumbu.

"Kalian lagi ngapain, Bang?" heran Riki. Tak hanya Jay yang bersikap aneh, tapi mereka semua pun sama. Sebenarnya kenapa?

"Nghh..."

Jay menepuk jidatnya saat malah terdengar suara lenguhan Wony. Tentu Riki dan Sunoo juga mendengarnya. Merasa keduanya masih belum pantas menyaksikan apa yang sedang terjadi, ia pun menarik tangan kedua remaja itu dan membawanya keluar. Tetapi tak ada yang mau beranjak pergi. "Lo lo pada masih kecil, nggak boleh liat."

Awalnya Sunoo dan Riki kebingungan dengan maksud ucapan Jay itu. Tapi kemudian Sunoo berdeham canggung. Sepertinya mulai paham akan situasi. "Bisa-bisanya abang gue make out di depan kalian, Bang?" tebak Sunoo tak habis pikir.

"Yaaakkk!!! Lo tau dari mana, bocah?" pekik Jay yang secara tak langsung membenarkan ucapan Sunoo.

"Jadi beneran? Gila sih... Baru tau gue Bang Sunghoon mesum parah. Pantesan kepergok terus disuruh tanggung jawab," cibir Sunoo. Tanpa merasa peduli meski yang dicibir pun saudaranya sendiri.

Jay geleng-geleng kepala mendengarnya. Ia merasa sangat bersyukur terlahir sebagai anak tunggal. Meski kadang terasa sepi juga.

"Udah sana kalian pulang, terus belajar yang bener." Jay langsung menyeret mereka untuk segera keluar dari sana. Lama-kelamaan Jay bisa gila menghadapi rasa ingin tahu remaja itu akan urusan orang dewasa.

My Boyfriend | Jangkku 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang