Dua Puluh Tiga 🔞

731 33 6
                                    

"A-ahh aahh ahhh...," desah Ning Ning begitu Jay menghentakkan pinggulnya lebih cepat di selangkangannya. Membuat bibirnya tak bisa berhenti mendesah nikmat.

"Ohh yeshh, Babyhh... Kamu makin enak shh," rintih lelaki itu. Matanya terpejam meresapi ketatnya kewanitaan Ning Ning yang sedang meremas kejantanan besarnya begitu kuat.

Hari masih sore, namun pasangan itu malah sudah bergulat penuh hasrat di atas ranjang. Desahan silih berganti terdengar keluar dari celah bibir mereka.

"Shh ahhh, akuhh pengen keluarhh lagi Jayhh ahhh." Sekitar satu jam pergulatan panas itu terjadi, Ning Ning sudah berulang kali dibuat mengalami orgasme. Tubuhnya bahkan sudah mandi keringat, begitu pula dengan Jay. Pria itu sibuk menghujam lebih bertenaga. Hingga berhasil membuat tubuh Ning Ning terhentak.

"Tahan sebentar lagi, Sayang... Kita keluarin bareng-bareng," sahut Jay sembari sengaja mempercepat gerakannya. Hingga beberapa detik setelahnya, Jay ambruk menindih Ning Ning begitu pelepasan mereka melanda.

Mereka sama-sama terkekeh puas. Setelah kejantanannya kembali lemas, Jay langsung mengeluarkannya dari kewanitaan Ning Ning. Kemudian juga melepas kondom yang sudah penuh akan sperma miliknya.

Jay memang kembali mengenakan pengaman saat bercinta dengan wanitanya itu lantaran sekarang mereka sudah mendapatkan restu. Sehingga ia tidak harus membuat Ning Ning hamil hanya agar hubungan mereka terpaksa diterima.

Ning Ning mengelus rambut Jay ketika lelaki itu merebahkan diri di sampingnya. Memeluk dirinya yang bahkan masih telanjang. "Kamu makin enak aja, tau nggak sih?" Jay berbisik di telinganya.

"Gombal!" kekeh Ning Ning. Bibirnya sengaja mendekat untuk mengecup bibir Jay. Namun, baru juga bibir mereka bertemu, ponsel Ning Ning yang tergeletak di atas nakas tiba-tiba berbunyi pertanda ada pesan yang masuk.

Jay mendesah kecewa sebab Ning Ning telah mengakhiri kecupannya. "Siapa, Sayang?" Ia bertanya saat Ning Ning telah meraih ponsel pintarnya itu untuk mengecek pesan masuk.

"Sunghoon."

"Wony belum pulang juga?" tanya Jay heran. Ning Ning menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Sunghoon nyuruh aku ke sana buat nemenin Wony," Jawab Ning Ning memberitahukan isi pesan dari Sunghoon kepada sang kekasih. Ia dibuat kebingungan dengan alasan Sunghoon yang tiba-tiba menyuruhnya datang ke sana untuk menemani Wony. Memangnya lelaki itu tidak bisa menemani istrinya sendiri?

"Perasaan aku kok nggak enak ya?" gumam Ning Ning. Entah mengapa, rasanya seperti ada yang tidak beres. Tapi apa?

"Jangan mikir macem-macem dulu, Beb. Ayo kita mandi dulu, habis itu aku anterin kamu ke sana," ajak Jay yang diangguki Ning Ning. Mereka pun memasuki kamar mandi secara bersamaan.

Waktu mandi yang seharusnya singkat, kini menjadi cukup lama lantaran Jay masih saja melancarkan modusnya. Alhasil, mereka pun melakukan satu ronde percintaan lagi. Kalau saja Ning Ning tak berinisiatif menghentikan, mungkin sampai sekarang mereka masih tak keluar dari kamar mandi.

***

Ting nong!

Ning Ning dan Jay sekarang ini sudah tiba di depan apartemen sang sahabat. Meski sudah pernah datang dan tahu password pintunya, namun mereka tetap menunggu terlebih dulu. Tetapi setelah hampir lima menit menunggu, pintu tersebut tak juga terbuka. Sebab takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan di dalam, mereka pun segera masuk begitu saja.

Ning Ning masuk terlebih dahulu, baru diikuti oleh Jay di belakangnya. Mereka mengernyit heran karena tidak menemukan keberadaan Sunghoon dan Wony di sana. Sesampainya di depan kamar satu-satunya di apartemen itu, Ning Ning pun mengetuk pintunya dulu lantas memutar handle pintu. Hingga akhirnya pintu perlahan terbuka.

My Boyfriend | Jangkku 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang