Lucca mengendarai motor seperti orang kesetanan tanpa helm di kepala, benar-benar tipikal bule.
Atau emang horny kali ya...eh, tapi aku nggak mau mati konyol
Sepanjang jalan Gaia komat-kamit berdoa supaya tidak ada polisi iseng yang menilang, karena itu bakal jadi kejadian paling konyol. Efek minuman jadi makin buruk karena angin menampar-nampar wajah Gaia. Setibanya di halaman tempat tinggal Lucca, Gaia perlu bersandar beberapa detik di motor sebelum mampu berdiri sendiri.
Anjing pusing banget.
Tempat tinggal Lucca menyerupai vila, sempat terbesit pertanyaan apakah cowok ini tinggal permanen di Bali atau cuma singgah? Pertanyaan itu langsung lenyap ketika aroma parfum cowok itu melintas di hidung Gaia.
Gaia memandang villa yang menjulang, hanya ada satu mobil di garasi dan satu motor sekarang, tidak ada orang yang buka pintu rumah atau bayangan orang lalu lalang di jendela, tidak ada tanda-tanda kehidupan lain di dalam sana. Aman, Lucca tinggal sendirian.
Dia tidak menyangka bakal benar-benar sampai di titik ini walau sebenarnya dia juga berharap begitu, sih.
Lucca melepas jaketnya dengan cepat, membuat Gaia menelan ludah karena sekarang terpampang lengan kekar dan bahu tegap yang sejak tadi bungkuk di bilik.
Untuk yang kesekian kalinya, Lucca mengangkat tubuh Gaia kemudian menempatkannya kembali ke jok motor. Seandainya ini motor matic biasa mungkin Gaia sudah terjungkal, Gaia nggak bisa membayangkan diciumi cowok kayak Lucca di atas motor Scoopy. Untung ini motor cruiser punya jok rendah yang cukup nyaman.
Ciuman itu kembali lagi, tidak peduli angin malam berhembus tajam di halaman. Lucca is a good kisser, setiap ciuman membuat Gaia mempererat pelukan kaki Gaia di pinggang cowok itu.
Guk!Guk! Grrrr!
Hah? Apa-apaan?
Suara itu berubah jadi gonggongan liar yang memekakkan telinga, langsung menyebar ke seluruh penjuru halaman. Kaki Gaia merasakan bulu halus melintas di bawah sepatu.
"Goodness! Putih, berhenti!"
Seketika Gaia mengalami disorientasi karena ciuman yang tiba-tiba putus, pelukan yang hilang dari pinggang, dan.... anjing menyambar sepatu tumit tingginya. Semakin cepat anjing berlari, suara bel makin keras dan Gaia baru sadar itu asalnya dari kalung yang melingkar di leher si bulu cokelat.
Dia tidak salah lihat, 'kan?
Gaia melongo melihat cowok yang tadi menciuminya lari mengejar anjing di halaman. Lucca menghampiri sebuah kabinet di garasi kemudian kembali dengan sepotong beef-jerky, makanan kontan menarik perhatian si anjing. Lucca langsung mengambil sepatu Gaia dengan mudah, ekspresi wajahnya kacau balau dan sejujurnya itu membuat Gaia tertawa terbahak-bahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merry-Go-Round
Romance🏆 SPOTLIGHT ROMANCE ROMANSA INDONESIA SEPTEMBER 2024 🏆 Tidur dengan cowok asing yang ditemui di bar mungkin sudah biasa, tapi tidur dengan kepala sekolah yang menawarkan pekerjaan langsung di kasur adalah pengalaman yang agak gila. Gaia ditawari...