Lie. I Don't Even Know What To Call You Now!

488 103 30
                                    

Gaia ingin meninju Tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gaia ingin meninju Tuhan. Kurang ajar, berani-beraninya. Tega sekali?!

Ini memang bukan kali pertama Gaia tidur dengan cowok dari kelab tapi bercinta dengan sesama guru yang menggunakan nama palsu, sekaligus kepala sekolah? Ini kelewatan.

Bingung se-bingung-bingungnya,  Putih pun menyalak kaget melihatnya terjungkal dari sofa. Gaia sudah tidak punya harga diri lagi malam ini, semua terasa seperti mimpi yang diimpikan sewaktu demam; terlalu jauh tapi terasa sangat nyata.

"Saya bukan kepala sekolah yang seperti kamu bayangkan, Gaia." Si kepala seklah memasukkan kembali lanyard-nya.

"Emangnya kamu tahu apa yang aku bayangkan?" hardik Gaia. "Kenapa kamu pakai nama palsu?"

"Untuk alasan yang sama kamu tidak mengakui pekerjaanmu di awal."

"Memangnya siapa yang mau bicara soal pekerjaan sebelum ngewe?!" Gaia beranjak bangun, kakinya berjalan dengan gelisah.

Astagaa, Gaia bahkan tidak tahu harus memanggil cowok ini dengan nama yang mana.

Cuaca di luar semakin buruk, bahkan petir diikuti angin kencang. Kilatnya nampak memecut di langit gelap, membuat Putih meringkuk di bawah meja. Gaia tidak bisa pulang kalau cuacanya begini terus, tetapi dia juga tidak mau tinggal.

"You are taking this too seriously." Cowok itu menggelengkan kepala.

"And I do not even know what to call you right now!" Gaia melempar bantal ke wajah Max, cowok itu berkelit.

"Kuat juga kamu lempar." Dia meringis. "Max. Saya sudah katakan nama saya Max."

Jadi dari tadi siapa yang Gaia sebut dalam desahannya?

"Alright, Max." Gaia menarik napas dalam.  "Aku nggak tahu bagaimana kalian orang Inggris melakukannya di negara kalian, tapi... di Bali, menyebut nama asli sebelum having sex is a bare minimum."

Max tertawa hambar.

"Sialan." Gaia menunjulurkan kaki, mendorong pria itu menjauh. Kekesalan melahapnya hidup-hidup, brengsek juga lelaki ini.

"Really you are kicking me now?" Max menarik badannya menjauh sambil tertawa.

Gaia melemparinya dengan bantal lain, anehnya cowok itu masih tertawa.

"Apa yang lucu?!"

"Kamu." Max geleng-geleng kepala. "You just literally moaning for me, hours ago."

"Oh, fuck you."

"We did, Gaia. We did."

Gaia menjerit frustrasi.

Sekarang Gaia merasa seperti pekerja seks yang bisa diambil langsung dari bar. Jelas dia tidak mengatakan semua itu pada Lucca... atau Max. Terserah siapa nama aslinya.

Merry-Go-RoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang