A/N:
Ooops, rahasia apa ini yang disembunyikan Max dari Gaia?
Setelah assembly, Raka tidak mau lepas dari Gaia. Setiap detik dia menoleh pada Gaia, memastikan keberadaannya. Bahkan saat berbaris menuju lobi, Raka menolak pergi bersama April, justru dia menarik kain celana Gaia sampai Gaia mau mengantarnya ke lobi.
"Dia kaget." Hanya itu yang Arjuna ucapkan setelah insiden tangis histeris di aula. Jelas Raka kaget, suara desingan itu memang memekakkan telinga.
Gaia adalah orang pertama yang tiba di ruang konferensi untuk rapat mingguan, dia perlu waktu sendirian karena insiden di assembly tadi mengejutkannya. Punggungnya rebah pada sandaran kursi di kepala meja, posisi yang Max duduki untuk memimpin rapat, selama sejenak Gaia memandang ruangan dari sudut pandang yang sama dengan Max. Menduduki kepala meja rasanya seperti diserang dari semua sisi.
Pam muncul di ambang pintu ruangan. Spontan Gaia bangkit dari kursi, tidak enak kalau dia terlihat menduduki kursi Max. Pam mengibaskan tangan. "It's okay, sit down. You need it."
Gaia cuma tersenyum tipis. Setelah insiden besar hari ini, dia memang perlu jeda, apalagi kalau mengingat ekspresi Elouise di jam makan siang itu.
"Tadi... Raka nangis, ya, waktu assembly?" tanya Pam pelan setelah duduk di sebelah kanan meja.
Gaia cuma mengangguk. "Kayaknya kaget sama suara keras. Dia masih nggak terbiasa dengan suara keras."
"Omong-omong... aku lihat tadi kejadian waktu lunch." Pam mengeluarkan alat tulisnya ke atas meja.
"Katanya Raka ganggu anak primary prep," sahut Gaia pelan. Dadanya seketika terasa berat."Aku nggak lihat kejadiannya dan Raka nggak jelaskan. I don't think she can explain herself."
"Oh," Pam mengangguk. Tangannya mengeluarkan botol air mineral, diteguk isinya setelah itu dia kembali bicara. "Raka nggak ganggu anak PP."
"Kamu lihat?' Gaia mendelik.
"Aku lihat dari tangga," jelas Pam. "Dia cuci tangan, pakai sabun, kemudian ada anak PP yang menghampiri dia setelah dia selesai cuci tangan. Kayaknya mereka ngobrol, setelah itu ada anak lain yang nyalain air terus anak PP itu kena cipratan."
Jantung Gaia berdegup tidak karuan. "Itu kejadian asli?"
"Aku lihat. Kadang aku mengawasi siswa berkebutuhan lain juga kalau ada di daerah yang sama, that's what I do, Gaia."
"Tapi... Elouise bilang —"
"Jangan dengarkan Elouise," sergah Pam.
"Raka sampai minta maaf ke Tara. Elouise yang suruh," desah Gaia. Dia bangkit dari kursi karena rasa gugup membuat kakinya gemetar, dia perlu mengalihkan gemetarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merry-Go-Round
Romance🏆 SPOTLIGHT ROMANCE ROMANSA INDONESIA SEPTEMBER 2024 🏆 Tidur dengan cowok asing yang ditemui di bar mungkin sudah biasa, tapi tidur dengan kepala sekolah yang menawarkan pekerjaan langsung di kasur adalah pengalaman yang agak gila. Gaia ditawari...