A/N:
Hiii! IM BACK HAHA A LOT GOING ON IN THIS CHAPTER!
SO BRACE YOURSELF FOR MAX WILLMORE PRINCIPAL VERSION AND SOME MORE
Tiga minggu kemudian Gaia menememukan dirinya lagi-lagi berdiri di gerbang masuk Sekolah Sarasvati Mandir. Masa Professional Development alias PD alias masa orientasi untuk para guru dimulai hari ini, jadwal sudah dibagikan lewat e-mail oleh pihak HRD dan Gaia sudah membacanya berkali-kali.
Gaia nyaris lupa bagaimana seseorang memulai hari pertama kerja; bahkan dia sudah lupa seberapa menegangkan pengalaman ini. Dia masih belum terbiasa dengan kemegahan Sarasvati Mandir dan luas lahannya, dia masih memeriksa denah digital yang diterima lewat e-mail. Sepenuh hati dia berusaha mengendalikan kepanikan dari melihat orang-orang berambut pirang, cokelat, bahkan merah yang melintas di halaman. Penampilan guru-guru di sini sangat berbeda, jauh dari kesan formal, bahkan Gaia baru saja masuk berbarengan dengan seorang lelaki yang lengannya dipenuhi tato.
Akhirnya Gaia menemukan ruang perpustakaan yang dimaksud dalam jadwal tour keliling sekolah. Perpustakaan ini adalah ruang perpustakaan paling modern yang pernah Gaia lihat, bahkan perpustakaan universitasnya saja kalah. Ada banyak komputer di sisi kanan ruangan, lantainya diselimuti karpet merah marun, setiap rak memiliki label genre dan dilengkapi dengan dua tablet.
Sialan, bahkan sofa duduknya saja dilapisi kulit yang tidak mendidih karena panas cahaya matahari.
Sudah ada sekitar enam orang yang menunggu di dalam ruangan, kombinasi guru internasional dan guru nasional.
"Good morning, bapak and ibu." Amanda melenggang masuk ke ruangan bersama seorang perempuan lain di sebelahnya. . "Terima kasih sudah hadir pagi ini. Kita sudah pernah bertemu sebelumnya, nama saya Amanda."
Pagi ini mulutnya dipoles lipstik merah jambu, mencolok sekali kelihatannya.
"Tur hari ini akan saya pimpin bersama Ibu Kartika, beliau adalah kepala sekolah nasional."
Penampilan Ibu Kartika jauh dari ekspetasi Gaia. Mungkin karena dia sendiri terbiasa bekerja dengan lelaki genit yang suka tebar pesona nggak jelas di masa senja, dia menduga Ibu Kartika adalah perempuan tua yang bermuka bosan. Salah besar. Ibu Kartika memang tua namun rambutnya adalah kombinasi rambut hitam dan uban yang seimbang, menjadikan helaian rambutnya nampak seperti surai perak. Oh, dia juga mengenakan sepatu olahraga berwarna merah marun.
"Pertama, saya mohon maaf karena Pak Maximillian Willmore tidak bisa hadir pagi ini. Beliau ada rapat mendadak dengan direktur."
Oke, syukurlah. Gaia menghembus napas panjang yang tidak ia sadari sedang ia tahan.
***
Gaia tidak akan pernah bisa hafal tata letak Sarasvati Mandir; ada banyak ruangan, banyak kursi, sejumlah lapangan olahraga, kolam renang, taman atas, taman bawah, aula sekunder dan aula utama. Siapa yang menamai bangunan sebagai aula sekunder ?! Bahasa apa itu ?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Merry-Go-Round
Romance🏆 SPOTLIGHT ROMANCE ROMANSA INDONESIA SEPTEMBER 2024 🏆 Tidur dengan cowok asing yang ditemui di bar mungkin sudah biasa, tapi tidur dengan kepala sekolah yang menawarkan pekerjaan langsung di kasur adalah pengalaman yang agak gila. Gaia ditawari...