A/N:
Oh, halo. Hehehe. Udah siap? Cari pegangan, pegang yang erat lalu atur napasnya.
Enjoy :)
No, no. Oh, nononono!
Jadwal kelas Phonic berubah. Satu minggu setelahnya, perubahan kelas dilaksanakan walau banyak guru yang memberi alasan kenapa itu hal buruk namun selama itu pula Max bersikeras keputusan tidak bisa diubah.
Arjuna, di sisi lain, bukan salah satu yang menolak. Dia malah memahami betul kenapa kelas perlu diubah, menurutnya lebih efektif belajar dalam kelompok yang kemampuannya setara. Lebih mudah memetakan materi dan pencapaian akhir.
Tentu Gaia khawatir sekali dengan kondisi Raka, anak itu justru masuk ke kelas yang sama dengan siswa Primary Prep, artinya dia turun level padahal Raka bisa membaca di sesi 1 on 1. Arjuna mencoba menjelaskan kenapa itu adalah keputusan yang bagus, menurutnya Raka turun tingkat karena belum bisa belajar mandiri.
"Kamu sendiri sudah pernah dengar dia baca. Disa bisa!" sergah Gaia. "Kenapa nggak ngomong ke Elouise dan minta supaya dia tetap di kelas satu?"
"Gaia, Elouise itu Assistant Head. Keputusannya udah ada perhitungan yang dibuat Max juga. Aku nggak punya power untuk ngubah sejauh itu." Arjuna menggelengkan kepala. "It is what it is, Gaia."
Kalimat itu menganggu Gaia lebih dari yang seharusnya. Dulu pernah ada situasi yang serupa terjadi di acara Merry Go Round; ada orang tua yang protes karena anak berkebutuhan khusus bergabung di kelompok anaknya. Respon Arjuna adalah menegaskan bahwa kelompok bermain diperuntukkan untuk semua orang dan ada pendamping yang siap membantu.
Arjuna yang sekarang duduk di depan Gaia bukan Arjuna yang dulu menantang si orang tua yang protes untuk mengeluarkan anaknya dari kelompok itu.
"Kamu mau kopi?" Arjuna menyentuh pipi Gaia seolah berusaha menghibur.
Gaia cuma menggeleng.
Arjuna menarik kursi siswa untuk duduk di depan Gaia. Jemari telunjuk keduanya bersentuhan sepintas dan bagai magnet, Gaia sungguh-sungguh tergoda untuk menautkan miliknya dengan Arjuna. Sebaliknya, dia menahan diri.
"Take things as they are, Gaia," ucap Arjuna pelan. "Kalau memang baik responnya, ya, bagus. Kalau jelek, ya, mau bagaimana lagi?"
"Kamu... inget nggak? Dulu di Merry Go Round ada... kejadian oang tua yang protes karena ada anak berkebutuhan khusus di kelompok anaknya?"
"Ah, ya. Udah lama, ya, program itu mati."
Kata yang dipilih Arjuna membuat Gaia menjengit. "Dan kamu malah nyuruh orang tua itu mindahin anaknya daripada ngomel soal anak khusus yang satu lagi."
Arjuna mengangguk. "Kenapa ngomongin itu sekarang?"
"Nggak ada apa-apa, aku cuma... nanya aja. Soalnya kayaknya ini situasinya mirip nggak sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Merry-Go-Round
عاطفية🏆 SPOTLIGHT ROMANCE ROMANSA INDONESIA SEPTEMBER 2024 🏆 Tidur dengan cowok asing yang ditemui di bar mungkin sudah biasa, tapi tidur dengan kepala sekolah yang menawarkan pekerjaan langsung di kasur adalah pengalaman yang agak gila. Gaia ditawari...