A/N : Reaksi Max waktu tahu nggak ada yang kasih info ke dia soal insiden bullying Raka. trying to knock some senses into his coworkers.
"One of you," Max menutup pintu kantor, satu kali hentak, "start talking."
Bukan cuma satu, malahan mereka semua bicara.
"Mulai dari dua hari yang lalu."
"Sekarang sudah diobservasi."
"Laporannya masih belum jelas."
"Awalnya dia selalu telat kembali ke kelas."
"Aku sudah dapat keterangannya dan menggambarnya."
"We searched and watched because we need to see pattern."
"Alright, alright. " Max mengurut pangkal hidung, memberi isyarat agar diam.
"Kami nggak mau buat dugaan yang salah."
"Belum ada saksi."
"ALRIGHT!" Nada suara Max naik, seolah dia bakal melahap hidup-hidup semua orang di ruangannya.
Semua mulut tertutup seketika.
"Ini bullying," geram Max. "Dan sudah berlangsung lama. Sudah ada keterangan, bahkan digambar. But none of you make the report?"
"Kami masih perlu memastikan apakah ini insiden yang dipicu Raka sendiri atau karena dipicu orang lain. selama observasi kembali ke kelas di jam yang normal dan tidak ada insiden begini," sahut Elouise.
"Sebentar, saya perlu verifikasi." Max menggelengkan kepala. "Setelah laporan pertama?"
"Ya," sambung Gaia.
Maka Gaia menjelaskan kronologi sejak awal. Raka ditemukan di dekat pohon cabai satu minggu lalu, dia menanyakan kronologi kejadian pada Raka lewat gambar, sampai akhirnya keputusan untuk observasi selama satu minggu diambil. Penjelasannya ditindih Elouise yang mengatakan tidak ada insiden terlambat masuk kelas selama satu minggu dan keputusan observasi diambil karena mereka perlu memeriksa apakah ada kejadian khusus atau cuma kebetulan.
Sekarang, mereka semua tahu jawaban pastinya.
Max mencengkram punggung kursi. "Sudah satu minggu lewat setelah kejadian pertama?"
Arjuna dan Gaia mengangguk serentak, dia sempat berpikir Max bakal melempari mereka dengan kursi, hingga nampak pria itu menarik napas. . "Ibu Gaia, cerita yang Raka maksud tentang apa? "
"Tentang dia main sama teman-temannya. Memang awalnya nggak jelas... agak membingungkan, tapi garis besarnya bisa tergambar karena aku bantu dia lewat cerita bergambar." Gaia memutar otak. "Aku udah nanya semua pertanyaan."
"Dan kamu tidak langsung lapor ke saya?"
"Karena kami belum tahu apa itu kecelakaan atau karena orang lain." jawab Arjuna. "Jadi kami memilih observasi dulu, bukannya melaporkan kejadian yang belum bisa dipastikan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Merry-Go-Round
Romance🏆 SPOTLIGHT ROMANCE ROMANSA INDONESIA SEPTEMBER 2024 🏆 Tidur dengan cowok asing yang ditemui di bar mungkin sudah biasa, tapi tidur dengan kepala sekolah yang menawarkan pekerjaan langsung di kasur adalah pengalaman yang agak gila. Gaia ditawari...