Lie. Shall We Begin?

390 98 28
                                    

Gaia menemukan e-mail HRD Sarasvati Mandir dalam kotak masuk setelah makan malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gaia menemukan e-mail HRD Sarasvati Mandir dalam kotak masuk setelah makan malam.  Sekali lagi, Gaia dibuat takjub oleh gaya bahasa ceria, ramah dan supportive yang terpancar dari konten e-mail.

Intinya, pihak sekolah sudah mengulas isi surat lamaran Gaia dan mereka berniat melakukan wawancara. Ada beberapa pilihan waktu yang tersedia, Gaia memilih untuk melakukan wawancara keesokan harinya secara online pada jam sembilan pagi. Dia tidak bisa melakukannya di rumah, jadi dia mau pinjam apartemen Alila besok.

Selisih waktu antara pengajuan lamaran Gaia dan respon lanjutan dari pihak sekolah membuat Gaia agak gugup. Gaia bertanya-tanya apakah ini keputusan yang tepat, bisakah dia bertahan di sana jika akhirnya dia berhasil masuk? Apa dia bisa lolos seleksi?

"Besok aku libur," kata Alila di telepon setelah Gaia menghubunginya. Laptop bahkan belum dia matikan, e-mail masih terpajang di layar. "Mau aku temenin?"

"Aduh, nggak. Aku pinjem ruangan aja, paling cuma sejam."

"Iya, kalau sama HRD biasanya sebentar."

"I am having a lot of doubts."

"And a lot of debts."

Serangan absolut Alila membuat Gaia tersedak.

Keesokan harinya, Gaia tiba di depan pintu apartemen Alila dengan 'sesajen' berupa paket sarapan McDonalds' . Empunya apartemen menerima dengan senang hati, bahkan membantu Gaia menyiapkan laptop dan webcam. Gaia bisa memakai ruang makan Gaia untuk interview.

"Si... Max itu nggak ada kontak kamu setelah pisah?"

Nama itu membuat Gaia menjengit, sudah hampir dua minggu setelah dia bercinta dengan Maximillian Willmore. Pria itu sebenarnya menyelipkan nomor teleponnya di tas Gaia, baru dia temukan setelah tiba di rumah keesokan harinya, namun Gaia tidak mengontaknya sama sekali karena tidak ada gunanya.

"Nggak ada."

"Kamu juga nggak ada hubungi dia?"

"Nggak. Buat apa?"

Alila menarik napas. "Ya, udah. Good luck aja, deh."

Wawancara mulai tepat waktu. Pada pukul sembilan pagi, Gaia sudah berhadapan dengan seorang staf human resource bernama Amanda yang mengenakan lipstik merah jambu menyala. Gaia hanya bisa melihat kemeja merah yang dikenakan, didampingi rambut yang disanggul rapi ala pegawai bank.

Pertanyaan sangat mendasar, mulai dari latar belakang diri Gaia, pengalaman kerja di Cipta Harapan, alasan mengundurkan diri dan mendaftar di Sarasvati Mandir. Dia juga bertanya soal visi dan misi Gaia sebagai guru, juga pengalamannya mengajar siswa berkebutuhan khusus, strategi mengajar, manajemen kelas dan penilaian.

"Saya senang dengar program Merry Go Round yang Ibu Gaia punya," ucap Amanda dengan senyum lebar. "Sesuai dengan visi dan misi Sarasvati Mandir untuk memberdayakan siswa berkebutuhan khusus."

Merry-Go-RoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang