Sweet Bride

17. Keputusan (2)[Revisi]

Dalam adegan ini memuat pembicaraan dewasa 🔞 diharap pembaca bijak menyikapi.

Terimakasih selamat membaca...
.
.
.
.
.
Tepat pukul 12.30

Seorang wanita cantik datang dengan pakaian elegan,

Semua pekerja kantor sudah tau akan hal itu.

Siapa wanita itu dan apa statusnya.

Diana, kekasih/pacar dari direktur eksekutif Liam Archer Mahesa.

Hanya dengan kata

"Apakah Liam ada?!"
Tanpa menyebut pak atau semacamnya.

"Oh ada, mari saya antar nona..." ucap resepsionis.

Pintu itu di ketuk, dan Liam sudah tau siapa yang datang. Ia langsung mempersilahkan masuk.

"Kau memberi kejutan padaku sedikit terlambat sayang, ayahmu benar-benar menaikkan kursi jabatanmu bahkan sebelum kau menikahi gadis itu, tampaknya ayahmu juga cukup menyayanginya. Aku turut senang sayang~"

Tapi Liam hanya bersikap acuh, ia mengecek satu amplop berwarna kuning, lalu melemparkan ke Diana.

"Apa ini?!"

"Buka saja."

Diana pun membuka amplop itu namun kali ini jantungnya bergetar hebat.

Ternyata di dalam amplop itu berisi foto diri Diana dengan sponsornya di perusahaan tempat Diana bekerja.

"I... ini tidak benar liam, bagaimana bisa. Dengarkan penjelasanku..."

Ia spontan merangkul tangan Liam.

Tapi Liam langsung menepisnya.

"Lihat juga di sana...."

Rekaman di monitor yang ada di ruangan kerja Liam itu memperlihatkan adegan ranjang Diana dengan sponsornya.

"Apa kau tahu, sponsormu menjual rekaman vidio rahasia mu dan di jual pada pejabat kelas atas yang haus akan tontonan untuk memenuhi hasrat mereka.

Layaknya video VIP.

Ah, mukamu juga begitu jelas di sana Diana.

Mukamu begitu jernih, sepertinya camera videonya mahal (ejek Liam sambil tersenyum sinis)

Aku juga masih punya yang lainnya. Apa ini hanya editan?! Atau kau ingin aku mengundang sponsormu untuk hadir di sini."

Diana membisu tanpa kata.

"Haha, AHAHAHAHHAAHHAHAHAHAH

Diana kau begitu pintar, dan bahkan bodohnya aku mempercayaimu sampai akhir....

Aku bahkan membersihkan surat kabar dan media massa ketika mereka berkata buruk tentangmu maupun karier mu. Tapi ini balasan pahit untukku..."

"Da... dari siapa kau dapatkan semuanya Liam."

"Kenapa kau ingin tahu, apa kau butuh video lainnya. Kalau begitu aku bisa memintanya lagi..."

"Liam aku bisa jelaskan, ini semua demi karirku demi dirimu juga. Saat aku melakukan itu dengannya kami tidak pernah lalai menggunakan alat kontrasepsi. Lihat aku bahkan tidak hamil."

"Dan itu juga berlaku buat ku Diana, kita selalu menggunakan pengaman aku bersyukur sekali.

Benar semua hanya demi karir kita, kita bisa melakukan sex partner bahkan tanpa pernikahan. Padahal aku sudah setia bersamamu sejak awal kuliah bahkan sampai tak pernah menyentuh wanita lain yang mebih suci dari dirimu.

Tunggu, apa kau bisa di sebut suci
Bahkan aku dengan bodohnya selalu menenangkanmu apabila kau mengeluh tentang sponsormu yang menyuruh mu untuk lembur.