***
🐾Jangan lupa tinggalkan jejak🐾
***Sama seperti Ash yang sudah sangat mengenalnya, ia juga sangat mengenal kekasihnya itu. Gerak geriknya tadi menunjukkan bahwa lelaki itu menyembunyikan sesuatu.
Dan Kyra akan mencari tahu apa itu.
❀❀❀
Kyra berada di pantry kantor, ia meraih salah satu minuman sachet dan menyeduhnya dengan air hangat. Memijat pelipisnya pelan, pekerjaan hari ini membuatnya sedikit pusing.
"Hai, anda baru disini?" berbalik, seorang wanita seumurannya menyapa dengan cerah.
Kyra tersenyum ramah, "Lumayan."
Melihat gestur Kyra yang menerimanya, wanita itu mendekat, "Tapi saya tidak pernah melihat anda, anda dari departemen mana?"
"Ah, saya sekretaris pribadi pak Savier." Kyra menjawab sopan, bergerak memasukkan gula halus ke minumannya.
"Benarkah? Itu anda?!" pekikannya mengagetkan Kyra, "Saya selalu ingin bertemu dengan anda!"
Kyra menjadi kikuk, tidak terbiasa akan energi berlebih lawan bicaranya.
"Bagaimana bekerja dengan pak Savier? Apa dia sering memarahi anda? Kalian pernah bertengkar?" sederet pertanyaan itu makin membuat Kyra pusing.
Melirik ke bawah, Kyra melihat nametag wanita itu yang terkalung di lanyard-nya, "Pelan-pelan, nona Cecil.."
Mendadak ia berhenti, mata bulatnya melebar kaget, "Anda mengenal saya?"
Sebelum wanita itu kembali bersuara, Kyra menunjuk papan namanya, disana tertulis bahwa wanita itu senior di departemen pemasaran—menjelaskan karakternya yang supel.
"Oh.." ia terlihat malu, "Kalau begitu kita bisa berkenalan singkat. Saya Cecil dari divisi penjualan dan pemasaran."
Tangannya yang terulur disambut oleh Kyra, "Anda bisa memanggil saya Kyra."
"Sepertinya kita seumuran, bisakah saya berbicara non formal pada anda?" permintaan itu diangguki Kyra, wajah Cecil menjadi senang, wanita itu tampak seperti anak kecil.
Kyra menyesap minumannya sambil berbincang kecil dengan Cecil, rasanya menyenangkan memiliki teman perempuan yang bisa diajaknya bicara setelah sekian lama. Apalagi sifat cerewet Cecil benar-benar cocok dengannya yang tidak begitu pintar mencari topik.
Cecil mengetik nomor Kyra di ponselnya, "Aku akan menghubungimu sebentar, kita makan siang bareng ya!" sosoknya melambai sebelum hilang di balik pintu.
Beranjak kembali ke ruangannya, Kyra melihat Savier yang duduk di kursinya, tubuh atletis pria itu membuat kursi tersebut terlihat sempit.
"Kau darimana?" melihatnya, Savier langsung menginterogasi.
Mengangkat sedikit gelas di tangannya, Kyra menjawab, "Habis dari pantry, membuat minuman."
"Bukankah itu berada di lantai bawah? Sudah kubilang pakai saja pantry di ruanganku."
Kyra berdecak kecil mendengarnya, "Tidak mungkin aku memakai pantry milik CEO, pak Savier." entah sudah berapa kali pria itu menyuruh memakai mesin kopi miliknya, tapi dia selalu menolak. Hell, siapa asisten yang sekurangajar itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Billionaire's Rose
RomansDia, Savier. Mempesona namun tak tersentuh. Lelaki yang dikaruniai fisik dan kemampuan otak luar biasa, pengusaha muda pemegang pengaruh kuat dalam ekonomi Indonesia. Dari luar ia tidak bercela, sungguh sempurna. Tapi entah sampai kapan semua berta...