***
🐾Jangan lupa tinggalkan jejak🐾***
Lagi lagi, Kyra hanya mengangguk patuh sebelum melangkah keluar.
Mata elang Savier hanya memperhatikan seiring sosok itu menghilang di balik pintunya.
Aku tidak akan menyerah sebelum mendapatkanmu, Kyra..
❀❀❀
"Kamu ingin sesuatu?" suara Ash membuyarkan lamunannya. Kyra menengadahkan kepala melihat toko baju di hadapan mereka.
Wanita itu menggeleng, "Aku tidak ingin apa-apa."
Sebelah alis Ash naik, "Kamu yakin?" tanyanya memastikan.
Kyra mengangguk, ia melihat jam. "Sepertinya ini sudah masuk waktu makan siang, aku lapar." ungkapnya malu.
Ash mengacak rambut kekasihnya gemas membuat Kyra merona, sepasang insan itu lanjut melangkah mencari tempat makan.
Sesampainya di restoran, Ash segera memanggil pelayan.
"Satu chicken tender dan lemontea. Kau ingin apa, sayang?" Pandangan pria itu berpindah padanya.
Kyra menunjuk salah satu menu, "Apa ini pedas?"
Pelayan tersebut mengangguk, "Iya, nyonya. Itu salah satu menu favorit kami."
"Ah, sayang sekali. Kalau begitu aku pesan yang ini saja." tunjuknya lagi.
Pelayan tersebut mengangguk sambil mencatat pesanan dan berlalu dari sana.
Kyra menyadari tatapan Ash yang sedari tadi belum berpindah darinya, "Ada yang aneh?" tanyanya memastikan.
Pria itu tersenyum kecil, "Tidak, kau terlihat sempurna. Aku hanya ingin mengagumi kekasihku."
Kyra sedikit menunduk, mencoba menyembunyikan rona merah di wajahnya.
"Oh ya, kenapa tiba-tiba kamu mengajakku keluar?" Ash menumpukan dagu di tangannya.
"Apa tidak boleh? Kau sibuk?"
Sontak pria itu terkekeh, "Tentu saja boleh. Aku kekasihmu, itu artinya waktuku milikmu." Terangnya saat menyadari raut sang kekasih yang berubah muram.
Pria itu meraih tangan Kyra yang tergeletak di atas meja dan mengusapnya pelan.
"Hanya sedikit bingung, biasanya aku yang mengatur kencan kita. Kamu punya sesuatu untuk dibicarakan?"
Dada Kyra berdesir lembut mendengar suara penuh perhatian dari Ash.
Kyra semakin merasa bersalah pernah secara tidak langsung menyakiti hati pria itu dengan tidak menjaga jarak dengan lelaki lain.
Ia merasa beruntung memiliki Ash di hidupnya.
"Kamu benar, maafkan aku yang terlalu berlebihan." Ia balas menggenggam tangan hangat kekasihnya.
"Besok aku akan ke London." ungkapnya.
"Untuk apa? Perlu kutemani?" Tawar Ash.
Kyra menggeleng lembut, "Tidak perlu, ini hanya soal pekerjaan. Aku akan disana selama 5 hari."
Bibir pria itu mengerucut, "Itu lama sekali. Bagaimana kalau aku rindu padamu?" rajuknya.
Tawa Kyra berderai merdu, "5 hari itu tidak lama, Ash."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Billionaire's Rose
Storie d'amoreDia, Savier. Mempesona namun tak tersentuh. Lelaki yang dikaruniai fisik dan kemampuan otak luar biasa, pengusaha muda pemegang pengaruh kuat dalam ekonomi Indonesia. Dari luar ia tidak bercela, sungguh sempurna. Tapi entah sampai kapan semua berta...