❀ | Savier Damian Bagaskara

5.2K 349 6
                                    

***
🐾Jangan lupa tinggalkan jejak🐾

***

— 15:46, Pam's Cafe, Jakarta, Indonesia —

Lelaki itu duduk dengan nyaman di salah satu bangku kafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki itu duduk dengan nyaman di salah satu bangku kafe. Dengan segelas kopi hitam yang menemaninya, tangannya bergerak lincah di atas laptop.

Beberapa orang berbisik-bisik di dekatnya, menatap bingung kenapa pria itu berada di tempat sederhana seperti ini.

Dia Savier Damian, CEO dari Bagaskara corp. Siapa yang tidak mengenalnya? Mungkin hanya orang bodoh yang tidak pernah menonton perkembangan ekonomi Indonesia.

Pria blasteran Indonesia-Jerman pemilik netra hitam setajam elang. Berperawakan tinggi atletis dan dikaruniai wajah tampan.

Aura ketegasan menguar disekitarnya membuat orang yang melihatnya sekilas pasti berpikir, bahwa dia seorang pemimpin.

Semua yang ada dalah dirinya mencerminkan kesempurnaan—Setidaknya itu yang dilihat semua orang.

Tidak ada yang tahu bahwa seorang Savier menyimpan trauma masa lalu akan suara besar dan mengagetkan.

Kini indra pendengarannya dipenuhi suara bising, matanya yang sedari tadi menatap angka di laptop beralih ke luar jendela kafe. Memandang jutaan rintik air jatuh dari langit menuju bumi.

Dengan segera, Savier mengemas barang barangnya dan menelfon supirnya untuk segera menyiapkan kendaraan.

Hujan membuatnya sedikit takut—ah bukan, lebih tepatnya petir. Suara gemuruh langit hitam semakin membuat lelaki itu gelisah.

Kegiatannya terhenti saat akan memasang earpiece-nya, tubuhnya sedikit terdorong kedepan akibat benturan dari arah punggungnya.

Ia berbalik mendapati seorang wanita yang melihatnya dengan panik. Savier mengangkat sebelah alisnya mendapati noda kecoklatan yang terlihat kontras dengan kemeja putihnya.

Mata hitamnya mengerjap saat indra penciumannya menangkap harum mawar dari tubuh wanita tersebut, aroma bunga yang menenangkan.

Sejenak ia terpaku, menatap lekat wajah sang wanita yang rupanya tidak menyadari tatapannya.

Belum sempat Savier bersuara, wanita itu sudah berlalu pergi dengan cepat—meninggalkan Savier yang masih sibuk memperhatikannya.

     "Tuan.."

Savier berbalik menemukan sang sopir beserta mobilnya yang telah menunggu di depan kafe.

Lelaki itu melangkah masuk dan duduk dengan tenang, memakai penutup telinga sambil memandang keluar jendela.

Pikirannya masih terbayang dengan kejadian tadi,

Wanita itu..

Ia menggelengkan kepalanya, seolah mengusir pemikiran yang mulai berkelana.

Tangannya segera mengambil sebuah map tebal dan membacanya dengan seksama. Kembali menyibukkan diri dengan lautan pekerjaan.

❀❀❀

01-06-2020

Mr Billionaire's RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang