❀ | Chapter 3

2.9K 247 26
                                    

***
🐾Jangan lupa tinggalkan jejak🐾

***

—02:15, Kyra's House—

Sudah terhitung 5 jam sejak wanita itu duduk di depan laptopnya, berusaha menahan kantuk.

Kyra masih menghafal beberapa berkas yang perlu dia kuasai sebagai sekretaris, dibantu oleh Darwin.

Entah sudah berapa kali ia menguap sejak tadi, Kyra tidak menghitungnya.

Setelah dipikir-pikir ulang, semua yang dikatakan Darwin saat itu memang benar. Ini adalah pekerjaan yang sempurna untuknya.

Kyra tidak bisa terus-terusan hidup dengan uang peninggalan kedua orang tuanya yang cepat atau lambat akan habis.

Belum lagi ijazah S2-nya yang akan terbuang sia sia jika tidak ia digunakan.

Dan alasan terakhir, adalah penyakitnya.

    "Hoam.. akhirnya.." Kyra merentangkan tangannya dengan mulut terbuka lebar.

Tangannya segera menutup laptop dan menggesernya ke samping. Ia menutup mata dan dengan cepat pergi ke dunia mimpi.

❀❀❀

Kyra mendengar alarmnya berbunyi dan segera bangun, ia melangkah dengan malas menuju kamar mandi.

Setelah melakukan ritual mandinya, wanita itu lanjut memilih pakaian yang bisa dikenakannya.

Pilihannya jatuh pada atasan coklat muda dan heels senada dipadukan dengan celana hitam formal.

Pilihannya jatuh pada atasan coklat muda dan heels senada dipadukan dengan celana hitam formal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berpakaian, ia merapikan rambut dan  membubuhkan sedikit riasan tipis pada wajahnya.

    Saat memakai sepatu, ponselnya berdering, "Halo?"

    "Sayang, aku sudah didepan rumah kamu." ujar Ash dengan lembut membuat Kyra tersenyum lebar.

    Wanita itu mengambil tasnya, "Iya, bentar lagi aku turun."

    "Oke."

Setelah yakin dengan penampilannya, Kyra melangkah keluar. Ia menghampiri mobil Ash yang sudah terparkir di depan rumahnya.

Ya, hari ini Kyra sudah meminta Ash untuk menemaninya interview. Dan dengan senang hati, lelaki itu menyetujuinya.

    "Kau cantik sekali, sayang." kalimat pertama yang lelaki itu lontarkan sukses membuat pipi Kyra memerah.

Ash segera mencondongkan tubuhnya dan memasangkan sabuk pengaman milik Kyra.

Lelaki itu mulai menjalankan mobilnya tanpa tahu jantung wanita disampingnya yang sudah meledak-ledak.
 
Astaga, Kyra benar-benar mencintai kekasihnya.

Mr Billionaire's RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang