❀ | Chapter 22

168 11 0
                                    

***
🐾Jangan lupa tinggalkan jejak🐾
***

Untuk sekarang, dia harus merasa cukup dengan itu, 10 jam berada di antara lengan Kyra membuatnya rakus akan sentuhan itu lagi—ingin merasakannya terus menerus.

Bibirnya tertarik mengukir seringai kecil, Savier bukan seseorang yang murah hati, apa yang sudah ia tetapkan jadi miliknya harus ia dapatkan. Bahkan jika mendapatkannya membutuhkan waktu yang lama.

❀❀❀

Kyra mengambil posisi santai di sofa rumahnya, berselonjor nyaman sambil sesekali mengisi mulutnya dengan cemilan dengan rasa mocha yang ia sukai, di hadapannya terputar tayangan film action.

Hari ini merupakan hari liburnya, rasanya menyenangkan bersantai seperti ini setelah urusan bisnis yang melelahkan. Seindah apapun pemandangan di kota London, tidak ada yang mengalahkan rasa nyaman rumah sendiri.

Ash akan datang sebentar lagi, ingin mengajaknya keluar berhubung mereka sudah lama tidak jalan bersama.

Memikirkan kekasihnya itu, Kyra menghela nafas pelan, mungkin sebentar adalah waktu yang tepat untuk menanyakan soal yang Darwin bilang padanya. Ya, sudah cukup ia menyiksa dirinya sendiri dengan fikiran-fikiran yang belum pasti kebenarannya, dan Kyra akan memastikannya hari ini.

Suara bel terdengar bersamaan dengan Kyra yang sudah mengenakan flatshoes, ia segera menyampirkan tasnya dan beranjak keluar.

Melihat kekasihnya, Ash tersenyum hangat, pria itu membuka lebar tangannya menyambut masuk Kyra dengan dekapan manis, mencium lembut dahi wanita itu. Sorot matanya sangat teduh membuat siapapun yang mendanginya akan tersihir.

     Kyra ikut tersenyum, balas mengecup sebelah pipi lelaki itu, "Kamu menunggu lama?"

     Ash menggeleng, "Menunggu seratus tahun pun aku sanggup jika untukmu," godanya, "Kamu terlalu cantik hari ini, Sayang. Haruskah kita tinggal saja di rumah?" usulnya dengan bibir sedikit cemberut lucu.

     Tertawa kecil, Kyra menepuk pundak lebarnya, "Hush, sembarangan."

     Berjalan ke mobil, Ash membukakan pintu untuk wanitanya, "Ladies first." Setelah Kyra masuk barulah ia berlari kecil memutar ke sisi tempat duduknya.

Kyra mengerjap melihat kejutan yang disiapkan lelaki itu untuknya, sebuah buket bunga tulip yang berwarna pink cerah, menggambarkan cuaca hari ini.

Kyra mengerjap melihat kejutan yang disiapkan lelaki itu untuknya, sebuah buket bunga tulip yang berwarna pink cerah, menggambarkan cuaca hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     "Untukku?"

     "Tentu saja, untuk siapa lagi?" kekeh Ash, sempat mencuri kecupan di pelipis kekasihnya sebelum menjalankan mobil.

Mr Billionaire's RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang