Bagian 4

2.5K 66 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

( 7 tahun lalu )

Di taman belakang kampus, seorang gadis beralmamater biru dengan rambut hitam panjang terurai, tengah duduk sendiri disebuah bangku terbuat dari besi.

Sesekali pula gadis 19 tahun itu mengayunkan kaki, gelisah. Sampai sepasang netranya tertuju pada seorang laki-laki muda yang juga mengenakan almamater sama, baru saja datang.

Lelaki berambut cepak dan bertubuh tinggi itu menghampiri dengan senyuman merekah di bibirnya. Dia mengambil tempat duduk di sebelah gadis yang berstatus sebagai kekasihnya tersebut.

"Tumben banget Rhe, kamu ngajak aku ketemuan disini? Ada apa sayang?!" Tanya Aldo tanpa rasa curiga. Hendak membelai rambut kekasihnya, namun segera Rhea menepisnya.

Mendapat penolakan seperti itu, Aldo sedikit heran, karena tidak biasanya Rhea bersikap demikian.

"Do, aku mau ngomong sesuatu," ujar Rhea, to the point. Berusaha setenang mungkin.

"Ya udah, ngomong aja sayang! Kamu mau bilang apa, Heem,"

Aldo sedikit memutar badannya agar bisa berhadapan langsung dengan Rhea. Sehingga kini dapat dengan jelas dia lihat, raut wajah kekasihnya, namun sepertinya tengah menunjukkan kegundahan.

"Aku mau ... kita sudahi saja hubungan diantara kita, Do!!" Meski sempat ragu, namun kata-kata itu terucap juga akhirnya dari lisan Rhea.

Senyum Aldo yang awalnya mengembang, seketika luntur begitu saja. Sebelah alisnya terangkat naik. Terkejut, bingung juga marah. Itulah yang dirasakan Aldo kini.

"Maksud kamu kita putus, Rhe?! Tapi kenapa? Perasaan hubungan kita selama ini baik-baik aja kan? Lalu apa alasannya tiba-tiba kamu ingin mengakhiri hubungan yang sudah kita jalani selama setahun belakangan ini!"

Aldo yang tak terima diputuskan begitu saja, lantas meminta penjelasan dari Rhea.

"Ayah dan ibuku tidak merestui hubungan kita, Do, sebab kita berbeda keyakinan. Bukannya kamu sudah tahu sebelumnya,!"

"I-ya, aku tahu! tapi aku rasa tidak akan jadi masalah.. Toh kita juga tetap mengikuti kepercayaan kita masing-masing, bukan!" Aldo berdalih. Seolah tak terima diputuskan dengan alasan yang menurutnya tidak logis.

"Tidak bagi kamu do, tapi bagi keluargaku itu menjadi masalah yang besar"

"Tapi Rhe?!!"

"Maaf do, aku harus pergi, masih ada jam mata kuliahku sebentar lagi! Aku juga harap, kamu mau menerima keputusanku ini!"

"Tunggu, Rhe!!"

𝗜𝗺𝗽𝗿𝗼𝗽𝗲𝗿 𝗠𝗮𝗿𝗿𝗶𝗮𝗴𝗲  [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang