****
Hampir dua jam Rhea membaringkan tubuhnya di kasur, tapi matanya belum juga bisa terpejam. Pandangannya hanya lurus menatap langit-langit kamar dengan kosong.
Beberapa kali juga mengubah posisinya, miring ke kanan dan kiri. Dia beringsut bangun lalu menyandarkan tubuhnya pada headboard. Arga yang sudah lebih dulu terlelap sampai terjaga, karena pergerakan istrinya itu, seperti begitu gelisah.
"Kamu belum tidur, Yang?!" Sahutnya menyipitkan mata. Menyesuaikan intensitas cahaya di kamar yang memang terang karena lampu dalam keadaan masih menyala. Dia lalu menengadah, memandang wajah Rhea.
"Aku nggak bisa tidur mas." Gumam Rhea, membuang nafas pelan.
"Kenapa?"
"Aku terus kepikiran sama omongannya tante Mira tadi,"
Arga yang mendengar keluhan Rhea, ikut bangkit dari pembaringan dan melungguh di samping istrinya.
"Yang masalah tes kesuburan itu?!" Tebak Arga selanjutnya.
Tante Mira memang sempat menyarankan keduanya untuk memeriksakan diri. Alasannya sekedar berjaga-jaga katanya. Siapa tahu ternyata ada masalah kesuburan diantara salah satu dari mereka, membuat Rhea merasa jadi tidak tenang. Dia menjadi kepikiran hingga saat ini.
Rhea membenarkan lewat anggukan kecil,"Apa memang sebaiknya kita periksa saja ya mas, soalnya aku takut kalau ternyata masalahnya ada di aku." ujar Rhea khawatir, tetapi Arga justru menolak lewat gelengan tegas.
"Jangan berpikiran negatif dulu, Yang. Belum tentu apa yang kamu pikirkan benar dan justru hanya akan menjadi beban buat kamu saja.
Aku rasa kita tidak perlu melakukan hal itu, sebab pernikahan kita saja belum ada genap setahun. Apalagi baru beberapa bulan ini juga kan, hubungan kita sebaik sekarang. Mungkin ada baiknya kita jalani saja dulu semuanya. Kalaupun sudah setahun atau lebih belum ada tanda-tanda, barulah kita coba cek sendiri kerumah sakit. Jika memang kamu maunya seperti itu."
Arga berpendapat, mencoba meyakinkan. Tangannya lantas terulur mengusap punggung Rhea lembut, untuk sekedar menenangkan istrinya itu.
Rhea sempat merenung sejenak, namun kemudian mengangguk setuju. Menurutnya apa yang dikatakan Arga ada benarnya juga dan kini dia sudah bisa sedikit tersenyum lega.
-
"Mas gak ada yang kelupaan lagi, kan?" Rhea memastikan sebelum Arga berangkat ke kantor.
Usai mengambil cuti libur selama tiga hari lamanya, hari ini Arga mulai kembali masuk bekerja seperti biasa. Meski begitu keduanya masih menginap di rumah orang tua Arga sampai besok lusa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗜𝗺𝗽𝗿𝗼𝗽𝗲𝗿 𝗠𝗮𝗿𝗿𝗶𝗮𝗴𝗲 [ TERBIT ]
SpiritualPernikahan harusnya menjadi momen sakral membawa kebahagiaan bagi dua insan manusia yang akan menjalani babak baru dalam sebuah hubungan serius. Namun sayangnya hal itu tidak berlaku bagi Argadana Bramantyo dan Rheana Elmira yang justru menganggap i...