***
Tiga jam sudah, pria itu berada didalam kendaraan mewah miliknya. Mengamati satu rumah berlantai dua dengan gaya minimalis modern, tidak jauh dari mobilnya terparkir sekarang. Dia tidak akan mau menunggu selama ini jika bukan karena terpaksa. Semua dilakukannya demi bisa bertemu dengan seseorang didalam sana.
Nekat memang, tapi ini merupakan tantangan baginya yang memacu adrenalin dan pria itu sangat suka dengan hal menantang seperti sekarang. Dia hanya perlu menunggu waktu yang tepat saja, sebab mana mungkin dirinya berani masuk jika mobil hitam itu saja, masih terparkir di depan sana. Kalau pun tak berhasil hari ini maka dia akan mencoba lagi besok.
"Aku mau, keluar sebentar! Jika kamu mau menitip sesuatu, hubungi saja aku!" Ujar Arga tanpa ragu. Menghampiri Rhea yang sibuk dengan iPad miliknya di ruang tengah.
Kini dia sudah berganti pakaian dengan setelan jersey futsal berwarna hitam berpadu orange lengkap dengan tas selempang olahraga yang ia sampirkan di bahunya.
"Heem, Ya." balas Rhea malas hanya menoleh sekilas lalu kembali tertuju pada layar pipih berukuran 10 inci ditangannya. Memainkan game puzzle yang menurutnya jauh lebih menarik dibanding meladeni pria yang masih setia berdiri dihadapannya.
Melihat reaksi wanita itu yang begitu cuek, Arga sedikit menggeleng seraya menghela nafas berat. Dia kemudian berlalu pergi tanpa mengatakan apapun lagi.
Aldo yang sudah mulai goyah dan frustasi, memukul setir dengan keras. Dia hendak menyalakan mesin serta memilih menyudahi saja aksinya hari ini, namun begitu melihat ada pergerakan dari mobil hitam tadi, Aldo mengurungkan niatnya dan lebih menajamkan penglihatannya.
Dia mengamati kendaraan roda empat itu perlahan melaju lambat melewati pagar. Bahkan Aldo juga sempat melihat melalui kaca samping yang dibiarkan sedikit terbuka, suami dari wanita dicintainya, berangkat sendiri. Berarti kini hanya tinggal Rhea saja yang ada di rumahnya.
Dengan senyum menyeringai, Aldo segera keluar dari mobil dan menyusul Rhea ke dalam. Tentu saja dia sudah merencanakan sesuatu pada wanita itu dan ini kesempatan tepat.
Sampai tibalah Aldo di depan pintu yang sepertinya memang lupa dikunci, namun justru menjadi peluang emas baginya untuk bisa dengan leluasa masuk.
Tanpa menunggu lama dia mempercepat langkahnya, menyusur area rumah yang cukup luas dan mencari keberadaan Rhea.
Rhea yang merasakan langkah seseorang menatap heran.
"Dia pulang secepat ini?! apa ada ketinggalan atau tidak jadi pergi?" bathin Rhea dalam hati.
Tak butuh waktu lama pula untuk Aldo menemukan tambatan hatinya yang dia cari, sedang duduk santai di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗜𝗺𝗽𝗿𝗼𝗽𝗲𝗿 𝗠𝗮𝗿𝗿𝗶𝗮𝗴𝗲 [ TERBIT ]
SpiritualPernikahan harusnya menjadi momen sakral membawa kebahagiaan bagi dua insan manusia yang akan menjalani babak baru dalam sebuah hubungan serius. Namun sayangnya hal itu tidak berlaku bagi Argadana Bramantyo dan Rheana Elmira yang justru menganggap i...