***
Susah payah Rhea menelan salivanya tatkala sepasang mata legam Arga beradu dengan netra coklatnya. Terlebih saat ini hampir tak ada jarak diantara mereka. Bahkan kini dapat dia rasakan ritme jantungnya yang berdegup lebih kencang dari biasanya.
Rhea tidak mampu berbuat apapun lagi saat ini. Dia benar-benar pasrah dan memilih memejamkan matanya rapat-rapat ketika secara perlahan pria itu mendekatkan wajahnya.
Namun setelah sekian detik berlalu, hening menghinggapi. Justru hal buruk yang ditakutkan, sama sekali tak terjadi. Rhea mencoba membuka matanya kembali. Dia melihat sebelah tangan Arga bergerak meraih kunci, yang ada dibalik sekat kecil pada lemari, lalu sedikit menjauh.
Melihat reaksi Rhea yang lucu, sebelah sudut bibir Arga terangkat naik.
"Baru dipancing begitu saja sudah ketakutan, lalu bagaimana kalau aku benar-benar melakukannya padamu!!" Sindir Arga berbisik, kemudian berlalu pergi dengan senyum penuh kemenangan.
Rhea yang masih mematung ditempatnya sampai membulatkan matanya, tatkala kalimat ambigu itu dengan mudah diucapkan si kutub padanya. Tentu saja Rhea langsung memahami maksud perkataan dari Arga, padanya.
"Dasar kutub mesum .. Bisa-bisanya punya pikiran kearah sana!" Gerutunya dengan penuh kekesalan.
Di lokasi berbeda, seorang pria berbadan tegap dengan setelan piyama bergaris putih-biru sedang berdiri di depan kaca jendela kamarnya.
Si pria sedang berbicara dengan seseorang lewat sambungan telepon dan sepertinya membicarakan sesuatu hal penting.
"Aku telah menemukannya"
" ---"
" Ya, menurutmu siapa lagi! Setelah sekian lama berlalu akhirnya aku bisa bertemu dengannya lagi." Lanjut si pria.
"Namun sayangnya dia telah menjadi milik orang lain"
Ada gurat kekecewaan yang seolah ditunjukkan dari balik senyumnya tatkala mengatakan demikian .
-
"Eh, Kemarin waktu ke kafe, Aldo ngomongin apa aja ke elo!"
Nara yang sedari tadi diliputi rasa penasaran mencoba menanyakan pada Rhea. Posisi keduanya saat ini berada di swalayan untuk membeli keperluan rumah dan juga belanja bulanan.
"Gak ngomongin hal penting kok! Paling cuma masalah waktu kuliah doang," Sahut Rhea sembari mendorong troli belanja.
"Oh gitu!" Ada jeda sesaat, lalu Nara melanjutkan."Btw apa dia juga udah tau kalau lo, udah - nikah?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗜𝗺𝗽𝗿𝗼𝗽𝗲𝗿 𝗠𝗮𝗿𝗿𝗶𝗮𝗴𝗲 [ TERBIT ]
EspiritualPernikahan harusnya menjadi momen sakral membawa kebahagiaan bagi dua insan manusia yang akan menjalani babak baru dalam sebuah hubungan serius. Namun sayangnya hal itu tidak berlaku bagi Argadana Bramantyo dan Rheana Elmira yang justru menganggap i...