***
Tiit ... Tiit ..Tiit ⏰
Bunyi dari Alarm hp membuat Rhea terbangun seketika dari tidurnya. Matanya terjaga dan langsung terduduk begitu saja. Dia beralih mematikan alarm dan menoleh di sebelahnya, dimana Arga masih terpejam dengan posisi telentang.
Dalam hatinya Rhea bersyukur karena apa yang baru saja dilihatnya ternyata hanyalah mimpi buruk semata. Namun jika diingat lagi, entah mengapa semua seolah seperti nyata. Kini dirinya mulai dihantui ketakutan serta kecemasan tak menentu.
Sungguh Rhea tidak menginginkan hal itu sampai terjadi. Karena bagaimanapun Arga telah menjadi suaminya seutuhnya dan kini dia telah bahagia bersamanya. Jadi tidak boleh ada seorang pun yang mengusik apalagi merusak rumah tangganya, termasuk satu nama itu.
"Sudah bangun, Yang," suara serak Arga membuyarkan lamunan Rhea dan menoleh sesaat. Merasa tidak ada jawaban, Arga ikut melunggu diatas tempat tidur, menyamakan posisinya dengan Rhea seraya mengucek matanya.
"Kamu kenapa Yang, Kok malah diam? Lagi mikirin apa, hmm?! " tanya Arga heran.
Rhea menggeleng pelan, dan sebisa mungkin untuk tetap tersenyum. Berusaha menyembunyikan segala keresahan yang kini dirasakannya.
"Nggak ada kok mas! Aku mau turun dulu sebentar, nyiapin sarapan. Mas juga siap-siap ya, aku tunggu dibawah."
Jawab Rhea singkat setelahnya berlalu pergi. Arga yang memang tidak curiga sama sekali dengan sikap istrinya itu hanya menurut saja dan beranjak dari tempatnya.
Setibanya di dapur, Rhea sudah mendapati Sarah yang tengah sibuk berkutat dengan masakannya. Namun kali ini dia tidak sendiri melainkan bersama Danira juga ada disana. Dia berdiri di samping Sarah seraya Asyik mengobrol dengan mama mertuanya itu.
Rhea sempat mengernyit heran, dalam hatinya timbul tanya,"kenapa tiba-tiba wanita itu datang sepagi ini," Namun dia mencoba menghapus segala prasangka yang mengusik pikirannya.
"Nah, itu Rhea, Ra!" Sapa Sarah kini, beralih memindahkan udang saos pedas yang dibuatnya ke piring keramik.
"Selamat pagi mba Rhea," giliran Danira menyapanya .
"Eh, i-ya mba Danira, tumben datang sepagi ini." Rhea berujar, ragu .
"Mama yang nyuruh Rhe, soalnya mama minta buat diajarin salah satu resep kue khas Australie," Sarah menjelaskan sekaligus menjawab rasa penasaran Rhea sedari tadi.
"Iya mbak, Rhe. Katanya Tante Sarah penasaran sama rasanya jadi pengen praktekin langsung."
Rhea tidak menyahut lagi dan hanya sekedar menanggapi dengan beroh ria saja. Dia beralih membawa masakan yang sudah lebih dulu dibuat Sarah, ke meja makan.
"Loh Ra, kamu sudah ada disini, rupanya," sahut Arga kala sudah berada di meja makan dengan setelan kantor lengkap dengan tasnya.
"Iya dong, Ga. Kan Tante Sarah sendiri yang nyuruh aku datang. Iya kan, tan,"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗜𝗺𝗽𝗿𝗼𝗽𝗲𝗿 𝗠𝗮𝗿𝗿𝗶𝗮𝗴𝗲 [ TERBIT ]
SpiritualPernikahan harusnya menjadi momen sakral membawa kebahagiaan bagi dua insan manusia yang akan menjalani babak baru dalam sebuah hubungan serius. Namun sayangnya hal itu tidak berlaku bagi Argadana Bramantyo dan Rheana Elmira yang justru menganggap i...