***
Begitu tiba di rumah, Arga segera memarkirkan mobilnya dihalaman depan. Sedikit menarik nafas dia lalu melangkahkan kaki menemui kedua pasangan baya itu dibarengi ucapan salam.
"Waalaikum salam,"
"Nah, itu Arga,"
Kini Rhea bisa sedikit bernafas lega ketika mendapati pria tersebut sudah sampai.
"Ayah dan ibu kapan datang?" Tanya Arga basa basi. Mencium tangan Abimana dan Ratna secara bergantian lalu mendaratkan tubuhnya tepat di kursi sebelah Rhea yang masih kosong.
"Sejam lalu Ga, Bagaimana kerjaanmu, lancar?"
"Alhamdulillah, Yah!"
"Kamu gak bikinin minum dulu Rhe, untuk suamimu? Arga kan baru datang, Nak!"
Tegur Ratna pada putrinya sehingga Rhea menjadi kikuk, apalagi saat melirik kearah Arga disampingnya yang tersenyum menang, dia jadi tambah kesal sendiri.
"Biasanya juga bikin sendiri." Ingin rasanya Rhea mengatakan demikian namun yang terjadi malah sebaliknya. Mau tidak mau dia menuruti perintah ibunya dan dengan malas bangkit dari duduk, menuju dapur.
"Sebenarnya Ayah dan ibu kesini untuk sekedar jalan-jalan sekalian melepas rindu pada Rhea, berhubung ayah juga sedang libur kerja,"
Abimana memulai obrolan begitu Rhea kembali sambil membawa secangkir teh hangat yang dibuatnya dengan terpaksa.
"Benar Rhe, Ga. Rencananya ibu dan ayah juga mau nginep selama dua malam disini kalau kalian tidak keberatan,"
Mendengar hal itu Rhea dan Arga sama-sama termangu ditempatnya. Keduanya bahkan saling bertatapan sesaat.
"Bo ... boleh kok, Bu! Iya kan," Sahut Rhea Ragu, meminta persetujuan dari pria itu.
"I-ya! Ayah dan Ibu boleh menginap kapan pun Ayah dan Ibu mau!"
Balas Arga dengan nada berat . Tidak mungkin juga kan, dia melarang pasangan baya itu untuk menginap di rumahnya apalagi sampai mengusir mereka. Arga mana mungkin setega itu memperlakukan orang tua, terlebih lagi ini mertuanya sendiri.
Abimana dan Ratna lantas mengurai senyum senang .
"Yah, Bu, Arga permisi sebentar mau bersih-bersih dulu, soalnya habis dari luar," pamit Arga, lalu berdiri dari kursinya. Namun sebelum pergi, tatapannya sekilas tertuju kearah Rhea, seolah tengah menuntut penjelasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗜𝗺𝗽𝗿𝗼𝗽𝗲𝗿 𝗠𝗮𝗿𝗿𝗶𝗮𝗴𝗲 [ TERBIT ]
Tâm linhPernikahan harusnya menjadi momen sakral membawa kebahagiaan bagi dua insan manusia yang akan menjalani babak baru dalam sebuah hubungan serius. Namun sayangnya hal itu tidak berlaku bagi Argadana Bramantyo dan Rheana Elmira yang justru menganggap i...