Mengisahkan tentang seorang anak yang penyayang dan menjadi kesayangan seluruh anggota keluarga nya, yang hanya berharap agar saudara nya tidak pernah mengetahui tragedi yang terjadi pada diri nya di masa lalu namun, kemampuan _mimpi prekognitif_ (m...
Makasih buat yang udah mau mampir yak ini bukan cerita BxB ini Brothership dan kekeluargaan
Happy Reading 🍀 . . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekarang ketujuh penghuni kamar 7D sedang duduk di satu meja panjang yang terdapat di kantin, tapi sebelum itu mereka sudah memesan makanan masing-masing.
"Reihan ambilin kecap dong," pinta Haikal yang tengah meniup kuah bakso yang ia pesan.
"Ngerepotin lo!" Hardik Reihan, tapi tetap di ambilkan.
Di sisi lain Jevan sedang meniup kuah seblak milik Naren, Cetta yang merasa cemburu dengan sifat Jevan ke Naren pun mengode Jidan agar melakukan hal yang sama.
"Panas ya Jie kuah nya," ucap Cetta sambil menatap ke arah Jidan.
Jidan yang memang notabene nya kurang peka pun cuman mengganguk dan mengatakan, "Iya panas."
Cetta yang tidak puas dengan jawaban Jidan pun cemberut dan sekali lagi mencoba mengode Jidan.
"Panas ya Jie."
"Iya Cetta, panas," balas Jidan sekali lagi dengan senyuman nya.
Cetta yang sudah kesal pun mulai cemberut dan bergerutu, "Ish, Jidan mah nggak peka."
