19 | Memori indah ☔

1.1K 122 7
                                    

Terimakasih buat yang udah mampir
ini bukan BxB oke
ini Brothership area

Happy Reading 🍀
.
.
.
.

Seperti waktu yang dapat memisahkan seseorang, maka waktu juga dapat mempertemukan seseorang.

Biarkan kenangan masa lalu yang menjadi jembatan penghubung di antara dua orang yang terpisah agar dapat kembali bersama.

____________________________________

Malam ini Jevan sendirian di bawah pohon dengan baju kaos serta celana panjang yang masih ia kenakan sejak keluar dari asrama sore tadi sedangkan sekarang jam telah menunjukkan pukul 21.47 Malam.

"Kalo di pikir-pikir omongan gue tadi sore terlalu berlebihan nggak si?" Tanya Jevan pada diri nya sendiri.

"Kalo misah gini sama Naren, gue jadi keingat dulu pas pertama kali ketemu, kan dulu juga gue duduk sendirian di bawah pohon kayak gini pas sedih," gumam Jevan dengan terkekeh mengingat kenangan masa lalu nya bersama Naren.

Delapan tahun yang lalu di bawah pohon mangga tepat nya saat musim hujan, ada satu anak manis dengan senyum bulan sabit yang sedang bermain dengan teman-teman nya.

Mereka semua sangat bahagia saat salah satu dari mereka bertanya satu hal yang tidak mengenakan kepada anak pemilik senyum bulan sabit itu.

"Je, aku denger-denger dari cerita mama aku, papa mama mu mau cerai ya?" Tanya salah satu anak kepada anak lain pemilik senyum bulan sabit.

"Mama kamu bohong!" Teriak anak pemilik senyum bulan sabit itu.

Sedangkan anak lain yang di bilang bahwa mama nya berbohong itu tidak terima.

Bugh!

"Maksud kamu mama aku pembohong?!"

Anak pemilik senyum bulan sabit itu juga balas memukul, tapi belum sempat memukul anak itu, teman nya yang lain malah membela anak yang mengatakan bahwa orang tua nya pemilik senyum bulan sabit itu akan cerai.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Berakhir lah anak pemilik senyum bulan sabit itu di pukuli oleh teman-teman nya sendiri, ia benar-benar sedih karna teman yang ia pikir teman ternyata bukan teman yang sesungguhnya dan juga ia juga sedih karna rumor kedua orang tua nya yang sangat miring, karna sejujurnya sendiri kedua orang tua nya belakangan ini sangat sering bertengkar.

Anak itu sedang merenung di bawah pohon mangga itu sendirian dengan wajah yang penuh akan luka pukul serta menutup wajahnya sendiri dengan telapak tangan nya yang juga lecet karna terjatuh di tanah saat di pukuli, keadaan nya saat ini benar-benar kacau di umur 10 tahun keluarga nya terancam hancur itu yang terdapat di pikiran anak itu dan seperti tidak mengizinkan anak itu menenangkan diri, hujan mulai turun dalam bentuk tetesan-tetesan air yang berjatuhan di langit yang sudah gelap.

"Mama sama Papa, kenapa harus marah-marahan terus si? Mama sama papa nggak sayang sama aku ya?" tanya anak itu dalam isak tangis yang turun bersamaan dengan air hujan yang sudah membasahi tubuhnya.

7 Dream Key's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang