Makasih yang udah mampir dan penasaran dengan cerita ku
ini salah satu chap awal jadi masih santai dan ringan topiknya jangan salah ngira ini Bxb ya
ini pure brothershipoke Happy Reading 🍀
.
.
.
.matahari mulai terbit dari arah timur, sinarnya yang menyilaukan namun hangat masuk melalui celah-celah jendela, menyinari ruangan yang gelap tanpa penerangan. Embun pagi yang berkilau pada kelopak daun di luar jendela, burung-burung serta kupu-kupu sudah sibuk dengan kehidupannya masing-masing, beberapa burung dewasa terbang dan melintasi daun-daun kering yang jatuh berguguran akibat terkena angin pagi, lalu hinggap diatas ranting pohon, menyanyikan irama musik yang menenangkan. Bunga-bunga yang segar dan cantik mulai bermekaran, bunga-bunga tersebut berhasil menarik perhatian kupu-kupu yang sedang berterbangan tanpa arah.
Pagi ini seorang wanita cantik dengan netra mata cokelat muda yang berkilau sedang sibuk dengan kegiatan nya di dapur untuk menyiapkan berbagai aneka ragam makanan untuk saudara-saudara nya yang akan bertamu siang nanti.
Terlihat bahwa wanita tersebut sangat telaten menghias kue yang baru saja matang dari dalam oven, wanita dengan rambut yang di kuncir tinggi serta menggunakan apron kotak-kotak khas rumahan menambah kesan ke ibuan dari sosok wanita tersebut, aroma manis khas kue yang baru matang pun menyapa indra penciuman wanita pemilik netra cokelat muda tersebut, yang membuat wanita itu tersenyum begitu manis bagaikan rembulan yang menyinari malam dan matahari yang menyinari dunia. Senyumnya dapat membuat setiap orang yang melihatnya dapat merasakan hangatnya tatapan serta senyum wanita tersebut.
"Naren apa kabar ya," gumam wanita pemilik netra cokelat muda tersebut yang tidak lain dan tidak bukan adalah Yuna, bunda dari Naren.
"Sekarang hari sabtu, kegiatan hari ini pasti mulainya siang apa ku telpon aja kali ya, udah kangen juga anak semata wayang ku," sambung bunda Yuna kembali.
Setiap hari sabtu di sekolah Naren memang kegiatan akan di mulai setelah makan siang, yaitu waktu senggang yang di gunakan untuk bersih-bersih di wilayah sekitar sekolah.
Bunda Yuna memutuskan untuk menelpon Naren di sela waktu senggang nya di dapur.
Di kamar asrama, ketujuh cucu eyang sedang sibuk merapihkan barang masing-masing mulai dari pakaian sampai ke perlengkapan sekolah.
Seperti biasa tidak ada yang namanya keheningan saat Haikal, Cetta dan Jevan di satukan dengan humor Mahen yang mudah sekali di sentuh, mereka sedang sibuk merapikan barang-barang dengan sesekali melontarkan candaan satu sama lain.
"Bang Haikal, bang lu tau ga sih kemarin bang Reihan diem-diem nangis pas kita bersihin lapangan," ucap Cetta.
Reihan yang mendengar ucapan Cetta pun melempar boneka moomin kesayangan Reihan ke arah muka Cetta, tapi masih di elak. "Artis kok mulutnya ember," sindir Reihan.
Cetta yang mendengar hal itupun mendengus kesal. "Gak ada hubungan ya bang!".
Haikal yang dari tadi menyaksikan kejadian itupun menghapus air mata yang jatuh dari matanya karna tertawa bukan cuman Haikal, bahkan Mahen pun sudah tertawa senang mendengar perdebatan Cetta dan Reihan. Sedangkan Naren dan Jidan cuman terkekeh seraya tetap melanjutkan kegiatan mereka.
"Reihan mah galak-galak cengeng ya gak Cett?" ledek Jevan yang langsung merangkul pundak Cetta yang memang berada di samping nya sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Dream Key's
Ficção AdolescenteMengisahkan tentang seorang anak yang penyayang dan menjadi kesayangan seluruh anggota keluarga nya, yang hanya berharap agar saudara nya tidak pernah mengetahui tragedi yang terjadi pada diri nya di masa lalu namun, kemampuan _mimpi prekognitif_ (m...