38 | Kembali 💯

986 116 0
                                    

Oke udah memasuki chap-chap end
alur nya mau di percepat atau kita basa-basi dulu nih?

Silahkan menikmati kisah keluarga yang rumit ini
spoiler dulu di s2 bakal lebih rumit lagi silsilah keluarga ini wkwk

⚠️
Surprise

Happy Reading 🍀
.
.
.
.

Jevan tidak henti-henti nya terus mondar-mandir di depan pintu ruang ICU, tempat di mana Naren sedang di periksa.

Sedangkan Saudara nya yang lain terus-terusan berdoa untuk kesembuhan saudara nya itu.

Di situasi tegang saat ini, mereka di buat terkejut dengan kedatangan Yuna bersama bang Anton.

Sesaat sampai di hadapan enam keponakan nya, Yuna langsung saja menanyakan keadaan Naren dan bagaimana bisa Naren mengalami semua ini.

Setelah Mahen menjelaskan panjang lebar tentang semua nya, Yuna di buat tak berdaya saat mendengar situasi anak nya saat itu, Yuna langsung mengatakan sebuah hal yang mulai sekarang harus di ketahui oleh saudara Naren yang lain.

Sembari tersenyum ke arah keponakan nya, Yuna mulai membeberkan fakta, kenapa Naren memutuskan untuk tetap dalam keadaan cacat sementara itu.

"Kalian semua itu anak bunda, jadi sudah saat nya kalian tahu, alasan Naren merahasiakan tentang kecacatan sementara nya itu,"

"Naren mengganggap itu hukuman untuk diri Naren sendiri,"

Sontak mendengar hal itu membuat mereka semua mengernyit binggung terutama Jevan yang langsung menanyakan maksud dari perkataan bunda Yuna itu.

"Maksud nya?"

Yuna sejenak menghela napas untuk menyiapkan diri nya.

"Kalian tahu alasan ayah Naren sangat benci dengan Naren?"

Mereka mengangguk pelan membenarkan pertanyaan dari Yuna.

"Naren bener-bener nganggep itu salah nya, mulai dari kematian kedua orang tua ayah nya, kehilangan kakak pertama nya dan atas kerusakan rumah tangga bunda sama lelaki yang bernama Kara itu," jelas bunda Yuna.

"Dari situlah, pada saat Kara mengetahui Naren cuman mengalami cacat sementara, Kara sempat menanyakan keputusan Naren sendiri namun, Naren justru menginginkan hal itu untuk penebusan dosa yang sebenarnya bukan salah nya,"

Setelah menjelaskan semua nya Yuna langsung menyenderkan tubuh nya pada kursi rumah sakit, Yuna merasa dulu benar-benar bodoh karna mempercayai anak bungsu nya pada lelaki itu.

Jevan yang mendengar penjelasan dari bunda Yuna itu langsung menjatuhkan air mata dari kedua mata nya, hati Jevan terasa sesak saat mendengar semua fakta itu, sahabat sekaligus saudara nya itu memendam rasa bersalah atas kesalahan yang sama sekali tak ia perbuat dan Jevan? Jevan justru menyuruh nya untuk tiada.

Jevan mulai memohon pada Tuhan untuk membuat Naren kembali berada di sisi mereka.

Tidak lama dari itu seorang dokter yang di kenali oleh Anton keluar dari ruang ICU.

"Dokter Prita?"

Dokter Prita membalas dengan tersenyum hangat ke arah Anton.

7 Dream Key's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang