29 | Who?! 🕸️

968 116 17
                                    

Makasih buat yang udah mau mampir
semoga betah yak

Vote & komen ‼️

Happy Reading 🍀
.
.
.
.

Sekarang Naren tengah berada di UKS sekolah, bukan karna sakit ataupun terluka, tapi buk Melin meminta Naren untuk melewati prosedur kesehatan, bukan hanya Naren tapi juga dengan seluruh angkatan nya, tapi Naren yang terakhir sedangkan Jevan sudah kembali ke kelas sejak tadi.

"Naren tutup mata kamu sebelah dan coba lihat huruf alfabet, kalau buram bilang ya," ucap perawat itu yang mengarah kan Naren untuk tes kesehatan mata.

Naren pun melakukan tahapan-tahapan tes kesehatan nya dengan lancar dan pada tes terakhir Naren di pasangi sphygmomanometer atau tensimeter, Naren awal nya binggung, tapi tetap ia lakukan dengan sukarela.

Setelah melakukan tes itu, Naren di mintai untuk menarik napas panjang dan membuang nya, guna untuk mengecek apakah pernapasan berjalan normal atau tidak nya.

"Kamu sangat sehat, jantung dan sistem pernapasan kamu sangat baik, sekarang silahkan kembali ke kelas." Perawat itu mempersilahkan Naren untuk kembali ke kelas setelah melewati beberapa tahap tes dengan baik.

Sepanjang perjalanan menuju ke kelas Naren merasa ada sepasang mata yang terus mengawasi nya dalam jarak dekat, merasa was-was Naren langsung membalik kan tubuh nya tiba-tiba yang membuat orang yang mengikuti nya tadi tidak dapat mengelak.

"Loh buk Melin?" tanya Naren binggung.

Ternyata sosok yang terus mengikuti Naren adalah seorang guru yang sangat sering masuk ke dalam kelas Naren untuk mengajar, buk Melin yang ketahuan pun langsung menghampiri Naren dan bersikap normal seakan tidak terjadi apa-apa.

"Kamu ngapain di sini Naren?" tanya buk Melin.

"Saya baru sudah melakukan tes kesehatan buk, saya yang terakhir," jawab Naren yang tersenyum sopan ke arah buk Melin.

"Oh, ini saya ada vitamin kesehatan, jangan lupa di konsumsi Naren, kamu siswa terbaik yang sekolah ini punya," ucap buk Melin dengan menyodorkan satu botol berukuran mini yang berisi tablet berwarna kuning ke arah Naren.

Naren ragu-ragu mengambil botol itu, benda yang ia lihat seakan tidak asing di penglihatan Naren.

Kayak minyak ikan?
Biar lebih pinter kayak nya ~ batin Naren.

(Tolong siapapun jauhkan Naren dari Haikal dan Jevan :)

"Terimakasih buk, kalau begitu saya kembali ke kelas duluan ya buk," ucap  Naren lalu menyalami punggung tangan buk Melin dengan santun, lalu pamit undur diri.

Tanpa mereka berdua sadari, sedari tadi ada orang lain yang menyimak percakapan antara Naren dan buk Melin, saat buk Melin membalik kan tubuhnya untuk kembali ke arah ruang guru, ia melihat siluet salah satu dari penghuni kamar 7D yang langsung berlari menjauhi diri nya.

Siapa itu?! ~ batin buk Melin geram.

***

"Huah, capek banget anjir~" ucap Haikal yang langsung membaringkan diri nya di lantai kamar asrama.

7 Dream Key's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang