Makasih yang udah mau mampir ke cerita ku yang nggak seberapa ini
oh iya ini bukan cerita BxB jangan salah sangka
ini pure brothership dan kekeluargaanHappy Reading 🍀
.
.
.
.Hari ini adalah hari pengumuman pemenang O2SN, setelah di pilih untuk mengikuti perlombaan itu, Naren selalu menyempatkan diri untuk belajar setiap memiliki waktu senggang, walau sering di ganggu oleh Gio dkk, hal itu tidak memudarkan semangat Naren untuk mengikuti perlombaan 02SN tersebut.
Tiga hari yang lalu adalah hari pelaksanaan perlombaan O2SN itu, Naren mendapat semangat dari saudara-saudara nya yang lain bahwa Naren mampu untuk memenangkan perlombaan itu dan itu cukup untuk membuat Naren bahagia. Syukur nya saat perlombaan itu Gio tidak menggangu Naren, Gio memilih untuk memanfaatkan waktu nya dengan membaca beberapa materi tambahan.
Sekarang di kelas XI Ipa 1 saat ini sedang menunggu kehadiran buk Melin, selain sekarang adalah jam pelajaran nya mereka juga menunggu pengumuman hasil lomba O2SN yang di laksanakan tiga hari yang lalu.
"Tenang Na, gue yakin lo bakal menang," ucap Jevan dengan memegang pundak Naren, Naren dapat melihat binar keyakinan dari netra mata milik Jevan.
"Makasih ya Jev," balas Naren dengan tersenyum hangat ke arah Jevan.
Setelah beberapa saat tampak seorang guru wanita berbadan gempal berjalan memasuki ruang kelas yang riuh oleh suara-suara murid, guru itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruang kelas yang sudah bertukar menjadi sepi. Guru tersebut memakai baju guru berwarna coklat dan rok cokelat bewarna senada, dengan jilbab nya yang terangkat karna cepol rambut di dalam jilbab, ditambah ia memakai heels tinggi, suara hentakan kakinya bergema di seluruh ruang kelas, terlebih guru tersebut membawa benda keramatnya, sebuah penggaris kayu dengan panjang kurang lebih satu meter. Bu Melin, guru yang terkenal galak dan tegas
"Perhatikan," kata buk Melin tegas dan lugas yang mendapat semua atensi dari semua murid di sana.
"Sebelum saya memulai pelajaran hari ini, saya akan mengumumkan hasil dari perlombaan O2SN kemarin, karna di kelas ini terdapat dua siswa perwakilan sekolah kita," lanjut buk Melin.
Mereka semua memasang ekspresi serius dan menyimak setiap kata yang di lontarkan buk Melin. "Baik dari dua orang yang ikut dari kelas ini, Alhamdulillah ada satu orang yang berhasil meraih juara ke 2 dalam perlombaan O2SN tersebut."
"Siapa buk?" tanya siswa yang duduk di meja depan, dia sangat penasaran siapa yang berhasil mendapat juara ke 2 di perlombaan itu, bahkan bukan cuman dia yang penasaran semua siswa pun penasaran dengan hal itu.
Jevan sudah menggenggam telapak tangan Naren, entah mengapa Jevan sangat gugup untuk mendengar hasil perlombaan nya, padahal Naren mengikuti lomba itu saja santai, karna bagi Naren menang atau kalah itu wajar yang penting kita sudah berusaha sesuai kemampuan kita.
"Selamat untuk Naren karna mendapat juara ke dua di perlombaan O2SN tahun ini."
Bu Melin mengumumkan hal itu dengan bertepuk tangan, senyuman lebar terukir diwajahnya, ia memandang ke arah Naren dengan tatapan bangga.Jevan yang mendengar hal itu otomatis berteriak girang. "Woah menang Na!" jerit Jevan ke Naren yang terpaku tidak menyangka kalau dia yang menang.
Semua orang di kelas itu bertepuk tangan dan memberi selamat ke Naren karna telah memenangkan perlombaan itu.
Selamat ya Naren
Keren Naren
Wih, juara umum tahun ini sabi nih
Keren cuy, siswa pindahan padahal.
itulah yang di dengar Naren saat mereka menepuk tangan dia cuman tersenyum canggung dengan mengucapkan terimakasih ke mereka semua. "Makasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Dream Key's
Teen FictionMengisahkan tentang seorang anak yang penyayang dan menjadi kesayangan seluruh anggota keluarga nya, yang hanya berharap agar saudara nya tidak pernah mengetahui tragedi yang terjadi pada diri nya di masa lalu namun, kemampuan _mimpi prekognitif_ (m...