46 | Rasa ✨

1.2K 124 34
                                    

Oke udah memasuki chap-chap end
alur nya mau di percepat atau kita basa-basi dulu nih?

Silahkan menikmati kisah keluarga yang rumit ini
spoiler dulu di s2 bakal lebih rumit lagi silsilah keluarga ini wkwk

⚠️
Duar

Happy Reading 🍀
.

.
.
.
.

Saat sampai di lantai bawah, Jevan mengendap-endap bersembunyi di balik tumpukan kotak yang terdapat di sudut ruangan, dapat Jevan lihat sekarang ada sekitar tiga orang berseragam medis tengah menyiapkan beberapa perlengkapan untuk melakukan operasi, Jevan juga melihat bahwa Naren tengah tak sadar kan diri di atas tempat tidur.

Jevan sangat geram, tidak sabar untuk meninju muka para bajingan yang sudah menyiksa saudara nya itu. Jevan tersadar bahwa suara kebisingan di lantai atas tidak terdengar sama sekali di lantai bawah, mungkin karena itulah para tenaga medis ini sangat tenang saat ini.

"Mana ada tiga penjaga lagi," gumam Jevan saat tersadar bahwa ada tiga orang penjaga yang mendampingi para tenaga medis itu. Para penjaga itu tengah mengawasi saudara Jevan yang lain yang sudah terikat di sebuah pilar ruangan itu dengan tali yang memiliki diameter cukup tebal.

Dari arah belakang ada seseorang yang perlahan mendekati Jevan dengan sebuah tongkat kayu yang ia pegang, seseorang itu menyeringai lebar saat mendekati tubuh Jevan yang sedang fokus melihat ke arah saudara nya yang terikat.

"ASTAG-

Mulut Jevan langsung di bekap oleh orang itu saat Jevan mulai berteriak lantaran pundak nya di sentuh oleh seseorang. Orang itu melepas jaket serta masker yang ia kenakan dan menampakkan wajah nya pada Jevan dengan senyum lebar.

"Anjing Lo Kal," ucap Jevan emosi pada sosok Haikal yang mengangetkan nya dari arah belakang itu.

"Lo nya aja yang penakut," jawab Haikal dengan menggendikan bahu nya acuh.

Haikal ikut mengamati dari tempat Jevan itu. Jevan yang penasaran dari mana saja Haikal selama ini langsung menanyakan hal tersebut. "Lo dari mana aja? Tiba-tiba ngilang sampe kami nggak sadar?"

Haikal yang mendapat pertanyaan itu cuman bisa mengelus dada nya untuk sabar lalu menghela napas. "Kalian yang ninggalin gue di semak bangsat, gue ketiduran dan pas gue sadar kalian udah nggak ada. Gue panik lah anjing jadi nyusul masuk, untung nya penjaga nya lagi fokus ke api jadi gue bisa dengan aman pakai jaket sama masker biar nyamar," jelas Haikal.

Jevan mengangguk pertanda mengerti dan kembali menatap ke arah para tenaga medis. Ternyata bukan cuma Naren yang saat ini tengah tak sadarkan diri, di samping Naren terdapat Kara yang juga tak sadarkan diri karena pengaruh obat bius. Nampak nya operasi akan segera di mulai sebentar lagi.

Di sisi Haikal ia tengah sibuk memperhatikan ruangan itu dengan seksama dan akhirnya menemukan ide untuk memulai aksi nya.

"Jev, lihat tuh di pojok sana." Haikal menunjuk ke arah pojok di dekat tangga masuk. sebuah saklar lampu bertengger di dinding itu.

"Iya kenapa?" tanya Jevan yang masih tidak mengerti.

"Sih goblok, cabut kabel lampu nya. Jadi kita ada kesempatan buat nyelamatin yang lain," balas Haikal yang membuat Jevan mengerti lalu bertepuk tangan.

7 Dream Key's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang