01 | Awal mula💮

3K 184 0
                                    

📍Maaf masi pemula

📍Tolong vote & komen yah

📍Not BxB

📍Genre Brothership

Happy Reading 🍀
.
.
.
.

"Andai gue waktu itu nggak nyusul ke club, mungkin sekarang gue sama nih orang-orang nggak bakal dikirim eyang ke sekolah asrama," sesal Jevan yang menyadari bahwa kesalahannya lah yang mengakibatkan sepupu-sepupunya ikut terseret masuk dalam sekolah asrama.

Dua minggu sebelum mereka semua dimasukkan dalam sekolah asrama, tepat pada hari peringatan kematian nenek mereka.

Sekarang, lima cucu eyang Rahmat sudah duduk dan mengistirahatkan diri di ruang tamu. Mereka semua mendapat tugas untuk membantu mempersiapkan pengajian peringatan kematian eyang Sukma (nenek mereka/istri eyang Rahmat) yang ketiga tahun.

"Masya Allah, pinggang gue mau patah rasanya, dari pagi sampai sore gerak terus," keluh Reihan yang bertugas mengatur tenda di depan rumah bersama dengan Mahen.

"Bener njir, mana tuh bapak-bapak cuman bantu komandoin doang, astaghfirullah," balas Mahen yang merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu.

Mendengar keluhan Reihan dan Mahen, Haikal tidak tinggal diam dan ikut mengeluarkan keluhannya lantaran mendapat tugas untuk berbelanja ke pasar pagi-pagi buta dan setelah pulang langsung di suruh membersihkan gudang. "Kalian tuh nggak ada seberapa, gue pagi-pagi buta udah dibangunin buat ke pasar, mana ini mata masih ngantuk tadi pagi, terus baru pulang dari pasar niatnya sambung tidur malah disuruh eyang bersihin gudang buat tempat dus aqua, mana banyak debu lagi itu gudang," tutur Haikal menjelaskan keadaannya.

"Tadi pagi juga Jidan capek, disuruh eyang bersihin kamar mandi lantai atas, Cetta mah enak dia kabur alasannya jadwal photoshoot," gerutu Jidan karena Cetta kabur saat dia kesusahan membersihkan kamar mandi.

Cetta yang mendengar keluhan Jidan dan sepupunya yang lain pun hanya bisa tergelak di lantai. "Kasian banget abang-abang gue, wkwk," ejek Cetta.

"Tapi menurut gue yang paling kasihan tuh si Jevan sama Naren," sahut Haikal.

"Lah, emang bang Jevan sama bang Naren dapet tugas apaan?" tanya Cetta yang penasaran lantaran Jevan dan Naren tidak terlihat di ruang tamu sekarang.

"Dapet tugas bantuin ibu-ibu di dapur!" Tawa Haikal terdengar di seluruh penjuru ruang tamu dan mengundang tawa saudara-saudaranya yang lain.

"Kasian banget, anjr, pasti sekarang lagi pada bau bumbu dapur mana pasti denger ghibahan ibuk-ibuk," ucap Reihan yang mencoba untuk berhenti tertawa tapi tidak bisa.

Di sisi lain, di lantai atas, Jevan tengah membantu Naren masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh mereka yang selesai membantu para ibu-ibu di dapur.

"Van, kamu yakin aku duluan yang mandi? Nanti aku lama, mending kamu duluan." Tawar Naren, tidak enak kepada Jevan yang membantunya untuk masuk ke dalam kamar mandi.

"Gapapa, kamu aja yang duluan, aku masih mau santai-santai dulu di sofa sana," balas Jevan yang menunjuk sofa yang tidak jauh dari kamar mandi.

"Makasih ya, maaf selalu ngerepotin kamu," lanjut Naren yang merasa tidak enak selalu merepotkan sepupunya ini sejak dulu.

"Gapapa Na, kek sama siapa aja," imbuh Jevan yang diangguki oleh Naren.

7 Dream Key's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang