20 | Niat terselubung 🎭

1.1K 115 6
                                    

Makasih ya yang udah mau mampir
bukan BxB
Brothership area

vote & komen ✔️

Happy Reading 🍀
.
.
.
.

Saat ini Naren sedang duduk seorang diri di bangku yang terdapat di samping-samping lapangan bulu tanngkis. Mereka bertujuh memutus untuk bermain bulu tangkis di hari sabtu yang kebetulan jadwal mereka semua sedang kosong jadi mereka gunakan untuk berolahraga.

"Cetta ke kamu itu," ucap Jidan yang terus-terusan mendorong lengan Cetta untuk menangkis 'kok' yang menuju ke arah Cetta.

"Berisik ah Jie," balas Cetta setelah menangis 'kok' tersebut.

Mahen tersenyum senang melihat kedua saudara kembar itu sangat bersemangat dalam permainan bulu tangkis itu. Jidan ini tipe yang sangat menyukai olahraga bahkan tubuh nya mungkin sekekar Jevan sekarang.

"Rei biar gue aja yang nangkis," ucap Haikal yang langsung melompat menangkis 'kok' tersebut.

Tapi bukannya mendapat poin tim mereka justru ketinggalan poin karna Haikal menangkis nya terlalu kuat sehingga membuat out.

"Haikal goblok!" cibir Jevan dengan menarik kerah baju Haikal dan menggoyang-goyangkan tubuh Haikal.

"Entah tuh sok-sok an," timpal Reihan yang merasa kesal.

Sedangkan Haikal cuman membalas dengan senyum kikuk milik nya.

Disisi lain Naren ikut tertawa melihat perdebatan antar saudara nya itu, walau ia tidak bisa ikut bermain dia tetap dapat menikmati suasana permainan yang mereka lakukan dan itu sudah lebih dari cukup bagi Naren.

"Naren," panggil bang Anton yang sudah duduk di sebelah Naren.

Naren yang mendengar nama nya di panggil pun langsung menoleh dan menjawab sembari tersenyum ke arah bang Anton. "Eh bang Anton, kenapa bang?"

"Gapapa kok, cuman lagi libur aja makanya kosong, saya boleh kan duduk di sini?" tanya bang Anton.

"Kan bang Anton juga udah duduk bang," jawab Naren terkekeh.

Bang Anton pun ikut terkekeh.
"Nanya nya formalitas doang Na," balas bang Anton dengan kekehan nya.

Mereka berdua lantas melanjutkan fokus mereka dengan melihat permainan bulu tangkis Mahen, Cetta dan Jidan vs Reihan, Jevan dan Haikal, walau tidak bisa di sebut permainan karna 70% isi permainan mereka adalah perdebatan.

"Naren maafin saya ya karna malam itu nanya tentang kondisi kamu tiba-tiba, saya ngerti kalau kamu nggak mau ngungkit masa lalu kamu," celetuk bang Anton tanpa mengalihkan pandangan nya dari permainan bulu tangkis.

Naren yang mendengar celetukan bang Anton itu langsung menoleh, dan dapat Naren lihat angin sepoi-sepoi yang menerbangkan pucuk rambut bang Anton, menurut Naren sendiri bang Anton itu sangat baik, ramah serta peduli dengan sekitar, tapi tidak dapat Naren pungkiri kalau Naren juga ikut takut saat belum sedekat ini dengan bang Anton.

"Gapapa kok pak, Naren juga minta maaf kalau malam itu Naren nggak mau jawab." Naren menjawab setelah memalingkan wajah nya menatap kembali permainan saudara-saudara nya yang lain.

7 Dream Key's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang