10 | Boneka 🦊🐻

1.2K 116 0
                                    

Makasih buat yang udah mau mampir
ini bukan BxB
pure brothership

Hari ini bakal double up
tapi chap selanjutnya bakal gue publish jam 4 sore nanti

Happy Reading 🍀
.
.
.
.

Reihan bangun terlebih dahulu dari tidur nya, dia mencoba membuka kedua kelopak mata nya dan mengerjapkan mata nya beberapa kali agar dapat melihat dengan jelas. Terlihat bahwa saudara nya yang lain masih terlelap dari tidur karena sehabis sholat shubuh mereka memutuskan untuk kembali tidur, karna pelajaran pada hari ini di mulai jam sembilan karna para guru ada pemberian arahan dari ketua yayasan sekolah terlebih dahulu.

Reihan melihat boneka moomin nya yang selalu ia peluk saat tidur, boneka kesayangan nya sedari kecil, tampak bahwa warna boneka itu warna nya mulai berubah menjadi sedikit dekil karena selalu ia pakai, jadi dia memutuskan untuk mencuci nya hari itu karena memiliki waktu senggang.

Reihan juga memutuskan untuk sekalian mencucikan pakaian-pakaian milik saudaranya yang lain bersama boneka kecintaannya, setidaknya mereka tidak terlalu membuang-buang air dalam jumlah banyak karena mencuci pakaian serta boneka tersebut dalam waktu bersamaan.

Setelah selesai mencuci pakaian dan boneka milik nya Reihan keluar dari kamar mandi membawa laundry box yang ukuran nya cukup besar dengan susah payah keluar dari kamar mandi karna memang sangat berat saat berisi pakaian yang habis di cuci apalagi ini pakaian tujuh orang.

Saat dia keluar dari kamar mandi terlihat Naren, Jevan, Jidan dan Mahen sudah bangun dari tidur mereka, sedangkan Cetta dan Haikal masih asik menyelam ke dalam mimpi lebih jauh lagi. Melihat Jevan, Reihan memutuskan untuk meminta Jevan mengangkat laundry box itu ke lantai bawah tempat jemuran berada.

"Van, tolong angkatin ke bawah, mau gue jemur," pinta Reihan yang menaruh laundry box itu di depan Jevan.

"Aelah Rei, baru juga bangun dari tidur," bantah Jevan.

"Heh monyet, udah gue cucuin ini baju kalian, makanya berat ini box," sungut Reihan kesal sambil berkacak pinggang.

Naren yang melihat itu pun berinisiatif membantu Reihan membawa laundry box itu.

"Gapapa Rei, kalo cuman laundry box aja aku bisa, aku bantu ya?" Tawar Naren ke Reihan.

Jevan yang mendengar itupun langsung mengangkat laundry box itu untuk mencegah Naren yang mengangkat nya.

"Nggak ada, biar gue aja nanti lo capek Na," ucap Jevan.

Mahen yang melihat itu pun terkekeh kecil, Jevan ini giliran di suruh nggak pernah mau, giliran Naren yang mau bantuiin dia langsung laksanain dasar over protective pikir Mahen.

"Gak usah repot-repot Na, nih babu gue udah siaga satu," goda Reihan dengan menoel dagu Jevan dan langsung melenggang pergi dari luar kamar.

Naren pun cuman terkekeh dan menggeleng-gelengkan kepala nya dengan tingkah laku saudara nya itu.

Di sisi Jevan dan Reihan yang sedang berjalan menuruni tangga, Reihan memutuskan untuk bertanya beberapa hal ke Jevan.

"Van lo tadi kenapa? Pas Naren pengen bantuin gue, lo malah langsung ngambil nih box, lo kasian gara-gara kaki Naren?" Tanya Reihan.

7 Dream Key's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang