36 | Penyesalan

1.6K 185 37
                                    

Oke udah memasuki chap-chap end
alur nya mau di percepat atau kita basa-basi dulu nih?

Silahkan menikmati kisah keluarga yang rumit ini
spoiler dulu di s2 bakal lebih rumit lagi silsilah keluarga ini wkwk

⚠️
Naren & Rayyan
Warning ‼️
mengandung spoiler buat s2

Happy Reading 🍀
.
.
.
.

Kembali ke sisi Jevan, terlihat kondisi Jevan yang wajah nya sudah di penuhi oleh lebam-lebam, bahkan bagian bawah mulut nya terdapat darah yang telah kering, bagaimana bisa?

***

Semalam sehabis Jevan mengusir Naren ke depan pintu gerbang, ia langsung kembali menuju kamar asrama untuk beristirahat.

Sesampainya di kamar Jevan melihat saudara nya yang lain sudah duduk-duduk di lantai sembari makan cemilan yang sudah di beli oleh Mahen.

"Sini Jev makan, ada kacang pilus juga noh, kesukaan loh," ucap Haikal sembari menepuk space kosong yang terdapat di samping nya.

Tanpa menunggu waktu Jevan langsung duduk tepat di samping Haikal dan langsung menyambar kacang pilus kesukaan nya.

"Eh iya, kalian liat Nana nggak?" tanya Haikal karna tak mendapat kehadiran Naren di antara mereka.

Mereka semua menggeleng kompak dan tatapan semua nya tertuju pada Jevan, karna Jevan orang terakhir yang bersama dengan Naren.

"Naren kemana Jev?" kali ini Reihan yang bertanya.

"Udah gue usir, gue nggak suka sama orang pembohong!" tukas Jevan yang membuat semua orang langsung membulat kan mata.

"Lo usir kemana bang*at!" pekik Haikal sembari menarik kerah baju Jevan agar berdiri.

"Lepas Kal! Layak di gitu in orang pembohong! Gue usir ke depan gerbang asrama doang," jawab Jevan santai.

Bugh!

Satu bogeman mendarat indah di sebelah pipi milik Jevan sehingga membuat Jevan terjatuh, pelaku nya tidak lain dan tidak bukan adalah Reihan.

"Gila Lo Jev!"

"Dia nggak bakal kemana-mana juga, emang dia bisa jalan normal tanpa tongkat? Nggak kan, jadi santai aja paling cuman tidur di luar!" jawab Jevan sewot.

"Dia bisa sakit Jevan! Dia saudara kita!" kali ini Mahen yang bersuara dia benar-benar mencoba setenang mungkin dalam kondisi sekarang.

Mahen telah meminta Jidan dan Cakra untuk membawa Naren masuk kembali dan sekarang mereka tinggal menunggu Cakra dan Jidan membawa Naren ke sini.

"Nggak usah munafik! Kalian juga marah ke dia kan?! Jadi nggak usah sok suci," ucap Jevan emosi.

"Kita nggak pernah marah Jev, tapi kita cuman butuh waktu buat nenangin diri sendiri," ujar Reihan yang menurunkan nada suara nya.

"Gue baru kepikiran, mungkin ini efek terlalu kecewa kemarin, tapi setelah sempat nenangin diri gue baru sadar," ucap Haikal.

7 Dream Key's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang