23 | Kepercayaan 🍃

921 107 16
                                    

Makasih buat yang udah mau mampir
bukan BxB

Brothership Genre

Happy Reading 🍀
.
.
.
.

"Kita bolos ya bang?" Cetta bertanya kepada Mahen di karnakan mereka sekarang malah berjalan ke arah kamar asrama bukan nya masuk ke kelas.

"Kamu mau di hina kalo masuk?"

Haikal memicing ke arah Cetta yang membuat empu nya hanya meneguk saliva nya susah payah.

"Jangan di pelototin!" Reihan menyikut perut Haikal yang membuat Haikal meringis dan melontarkan senyum canggung ke arah Reihan.

"Kita hari ini istirahat dulu ya Cett," ucap Mahen seraya merangkul pundak milik Cetta dan tidak lupa melontarkan senyum agar Cetta tidak cemas dengan keadaan sekarang .

Cetta mengangguk mengiyakan ucapan Mahen, sedari tadi sebenarnya tangan Cetta terus-terusan bertaut dengan tangan milik Jidan, mungkin itu karna efek anak kembar dapat saling merasakan perasaan satu sama lain.

Tidak lama saat mereka berhasil masuk ke dalam kamar asrama, ponsel Cetta berdenting menandakan ada pesan yang masuk.

Saat mereka semua melihat notifikasi itu, mereka tergelak karna salah fokus pada layar lockscreen milik Cetta yang menampilkan foto Jidan yang tengah menggunakan seragam Dokter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat mereka semua melihat notifikasi itu, mereka tergelak karna salah fokus pada layar lockscreen milik Cetta yang menampilkan foto Jidan yang tengah menggunakan seragam Dokter.

"Anjir cuk, lockscreen nya foto Jidan dong," tawa Haikal tak tertahankan lagi, seakan virus tawa itu menular pada yang lain yang ikut tergelak.

"Cetta sayang banget ya sama Jie?" tanya Reihan yang di iringi gelakan dari yang lain, bahkan Jidan wajah nya sudah bersemu merah, ia sudah lama meminta Cetta untuk mengganti layar lockscreen di ponsel Cetta, tapi Cetta menolak dengan alasan supaya orang tau kalau ia dan Jidan itu kembar.

Cetta yang mendengar gelakan saudara nya yang lain itu pun merenggut kan dahi nya tampak kesal dan tidak lupa pipi nya yang menggembung karna menahan kesal, semakin membuat saudara nya yang lain semakin tergelak.

"Hish biarin, kan Jidan kembaran Cetta!" gerutu Cetta tidak suka.

Tapi sesaat Cetta membaca pesan yang belum sempat ia baca tadi karna terpotong dengan gelakan saudara nya, saat melihat pesan yang di kirim oleh mami Sisil itu membuat Cetta terpaku. Melihat hal itu mereka semua sontak memberhentikan tawa mereka dan ikut melihat pesan yang di kirim tadi.

Cetta sama Jidan baik-baik aja kan?

Satu pesan dari mami Sisil itu membuat mereka harap-harap cemas, apa rumor itu sudah sampai kepada orang tua mereka?

"J-jie, ini mami nanyain keadaan kita," ucap Cetta sedikit terbata dengan tangan yang memegang ponsel dengan gemetaran.

Melihat tangan Cetta yang gemetaran seperti itu, membuat insting alami seorang kakak dalam diri Naren dan Jevan bangkit, mereka langsung memeluk tubuh Cetta untuk menenangkan kecemasan yang Cetta alami.

7 Dream Key's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang