Hari ini adalah hari pertama Prabas kembali bekerja. Di sisa hari-hari istirahatnya, Prabas menghabiskan lebih banyak waktu mengenal keluarga Kaia. Mulai dari Tio juga Kevin yang ternyata memiliki banyak kegundahan dari pada yang terlihat.
Prabas hanya melihat sesuatu dari luar. Suatu malam ketika dirinya menghabiskan waktu bersama untuk menemani Kaia belajar, Kevin tiba-tiba curhat bahwa dirinya selama ini memiliki kegundahan besar, apakah ada seseorang yang bisa mencintai adiknya sebesar apa yang telah diberikan oleh papa juga dirinya.
Kaia tumbuh tanpa seorang ibu, Kevin menegaskan bahwa kini mereka sudah tidak menyalahkan Prabas, Prabas hanyalah anak kecil yang terlibat dalam kekacauan orang dewasa. Kevin khawatir bahwa Kaia akan menikah dengan seorang patriarki, dimana tidak bisa membebaskan gerak Kaia. Kaia tidak mengenal dunia. Tio dan Kevin menjaganya terlalu ketat sehingga Kaia adalah gadis yang rapuh bagi dunia. Itu adalah kesalahan yang ia lakukan, yakni tidak memperkenalkan kerasnya dunia pada Kaia.
Mereka takut Kaia justru terpengaruhi pemikiran patriarki sehingga tak sadar bahwa dirinya dikekang.
Dan yang membuat sangat-sangat lega adalah ucapan penutup Kevin yang berbunyi, "tapi setelah aku berdiskusi dengan papa, kami yakin kalau hanya kamu yang bisa menjaga Kaia, Bas. Laki-laki lain mungkin akan memanfaatkan kepolosan Kaia, tapi kamu, kamu akan melindunginya. Itu yang membuat aku sedikit lega akhir-akhir ini."
Secara tak langsung, Prabas telah dilimpahkan sebuah tanggung jawab baru. Dan Prabas akan menanggungnya dengan sepenuh hati. Manusia memang adalah tempatnya salah dan kekurangan. Namun demi Kaia juga kepercayaan tio dan Kevin, Prabas akan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak melukai kepercayaan mereka.
Kini Prabas bisa menatap hari dengan penuh percaya diri lagi. Ponselnya terus berdering tanda asistennya mengirimkan jadwal hariannya dan semua pekerjaan yang ditinggalkannya selama ini. Dasi telah terpasang dengan rapi, Prabas mengenakan jasnya dengan elegan. Tak lupa ia mengusap gel agar rambutnya terlihat lebih rapi. Sentuhan terakhir adalah beberapa semprotan parfum yang menempelkan aroma maskulin.
Prabas mengeluarkan mobil, Kaia menyusul ke dalam setelah pamit dari papanya. Tio yang menyiram halaman hanya mengangkat tangannya ketika Prabas membunyikan klakson mobil.
Kendaraan hitam itu melesat meninggalkan perumahan yang akhir-akhir ini gempar karena penghuni baru perumahan mereka adalah seorang pebisnis muda, seorang pangeran mahkota dari kerajaan Salim. Namun yang lebih mengejutkan lagi ternyata sang pangeran mahkota telah memilih seorang gadis untuk dijadikan putri di kerajaannya.
Desas-desus Prabas yang berpacaran dengan Kaia tak bisa disembunyikan karena di malam itu Prabas mengakuinya sendiri kepada Pak RT bahwa ia tengah menjalin hubungan spesial dengan Kaia, putri dari Tio Saujana yang terkenal ketat menjaga putrinya. Namun setelah mengetahui siapa Prabas, mereka bisa memaklumi jika Tio menyetujui hubungan mereka.
"Sampai jumpa nanti malam," ucap Kaia saat akan turun dari mobil.
Prabas menarik tangan gadis itu agar tidak langsung pergi.
"Ada apa, bas?"
"Aku punya ini. Kamu pakai nanti malam ya."
Kaia menerima sebuah kotak putih yang dibalut pita biru.
"Apa ini?" tanya Kaia yang akan melihat isinya. Prabas cepat-cepat menarik tas Kaia dan meletakkan kotak pemberiannya ke dalam tas, agar Kaia tidak melihat isinya sekarang.
"Dibukanya nanti malam saja. Ini kejutan," balas Prabas.
Gadis itu mengangguk mengerti kemudian meninggalkan mobil. Kaia tak langsung pergi, ia menunggu di pinggir jalan sambil melambaikan tangan ketika Prabas pergi untuk lanjut menuju kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Bilang Papa! (Complete)
RomanceTio Saujana adalah seorang asisten Komisaris dari Salim Group. Sudah lima tahun terakhir ia mencoba untuk resign tapi Komisaris selalu menjebaknya untuk tetap bekerja padanya. Hingga ia bersumpah bahwa anak-anaknya tidak boleh lagi terlibat dengan k...