02. Husband

792 104 15
                                    

Setelah bangun dari koma, kedua orang tua Seokjin yang pertama kali menyambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah bangun dari koma, kedua orang tua Seokjin yang pertama kali menyambutnya. Pun dengan anak laki-laki pucat yang di kenalnya sebagai adik sepupu Seokjin. Min Yoongi yang sekarang berusia 16 tahun. Padahal seingat Seokjin, Yoongi baru berusia 8 tahun tapi sekarang anak itu tumbuh besar dua kali lipat dari sebelumnya.

Anak laki-laki itu yang dirawat oleh orang tuanya sejak kecil dan sudah dianggap Seokjin sebagai adiknya sendiri. Adik yang terjadi lahir untuk jadi saingannya di keluarganya sendiri. Sial!

"Apa-apaan, kamarku jadi begini!" Seokjin memprotes saat dia pulang ke rumahnya dan kamar miliknya yang sekarang ditinggali Yoongi. Kamar Seokjin sekarang jadi penuh tempelan stiker dan di rombak menjadi kamar laki-laki. Hampir semua perabot berwarna hitam dan abu. Gila saja!

Yoongi mengangkat bahunya masa bodoh, mendorong Seokjin dengan bahunya.

Sumpah ya, Yoongi kecil sangat menurut padanya. Dulu kemanapun Seokjin pergi, pasti dia ingin ikut, tapi setelah remaja, tingkahnya sangat menyebalkan. Apalagi kalau mulutnya sudah terbuka.

"Kau sendiri kan sudah ada kamar," katanya acuh, menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur single bed dengan seprai warna hitam. Mengacuhkan Seokjin yang sudah seperti akan meledak.

Seokjin bergumam. Menyumpahi Yoongi nantinya di serbu banyak nyamuk nanti saat tidur,

"IBU!!!!" Seokjin berteriak memanggil ibunya,

Dia harus mengambil hak kamarnya kembali, astaga! Apa yang terjadi, kenapa Yoongi mengambil alih miliknya!

"Apa sih?" ibu Seokjin tergoboh naik ke lantai dua.

"Lihat-lihat, Yoongi menginvansi kamar aku bu!!!!" rengeknya,

"Jinnie," ibu Seokjin terlihat lelah sekali menghadapi Seokjin yang sangat kekanakan ini,

Tahu Seokjin sakit, tapi kenapa tingkahnya benar-benar seperti anak 17 tahun sungguhan.

"Kamarmu di atas Seokjin, lantai tiga," ibunya memberitahu.

"Apa-apaan, aku tidak mau! Aku mau kamarku yang lama, tidak adil," Seokjin menghentakan kakinya ke lantai karena kesal.

Ibu Seokjin mendorong Seokjin untuk naik ke satu lantai lagi. Dulu lantai tiga memang ada satu ruangan untuk gudang mereka. Seokjin sering main di sana saat dia sedang ngambek. Selain itu juga karena pemandangannya bagus dari atas sana.

Pintu kamar di buka dan Seokjin baru tahu kalau ruangan itu sudah di rubah sepenuhnya. Seokjin menebak ayahnya yang membuatkan kamar ini untuknya. Atap kamarnya melengkung cantik dan pendek, namun tetap nyaman. Tempat tidurnya luas dengan seprai warna pastel yang menenangkan. Kebalikan kamar Yoongi yang membuat suasana suram karena serba hitam.

Semua perabot terlihat baru dan Seokjin menyukainya. Dari tempat tidur, lemari rias dan juga meja belajar. Ini kamar impiannya sejak dulu. Hahaha, Seokjin senang sekali!!!

Still 17 (KOOKJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang