14. Memory II

629 101 20
                                    

"Ngga suka aku tuh sama mereka," Seokjin mengomel setelah keluar dari gedung bioskop, mengandeng lengan Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngga suka aku tuh sama mereka," Seokjin mengomel setelah keluar dari gedung bioskop, mengandeng lengan Jungkook. Untung mereka membawa topi dan masker, jadi bisa dipakaikan ke Jungkook. Enak aja wajah tampan suaminya jadi konsumsi publik gratis!

"Ngapain khawatirin mereka sih, yang penting kan aku suamimu," kata Jungkook, bingung,

"Iya, tapi bisa aja kan ada yang bakalan ngerebut," dalih Seokjin waspada.

Sekertaris cantik Jungkook saja sudah semacam ancaman untuknya, apa lagi cewe-cewe centil di tempat umum. Dih!

"Ngga bakalan," jawab Jungkook, senyumnya tersungging di balik maskernya.

"Ngga percaya aku tuh paman," Seokjin merajuk,

Mereka masih dalam perjalanan ke mobil mereka di basemen.

"Ya gimana aku buktiinnya?" Jungkook bertanya,

"Terus sama aku lah, ngga boleh dilepasin, sedikitpun!" kata Seokjin dengan semangat.

Suaranya mengema.

Jungkook melepas maskernya, menunjukan senyum tipisnya.

"Iya udah, ngga di lepasin," Jungkook meraih tangan Seokjin dan mengenggamnya,

"Tapi paman, ceritakan lagi dong soal kita waktu kuliah," Seokjin sedang mood jadi bisa menerima cerita mengenai masa lalu mereka lagi. Ya meski hasilnya bisa uring-uringan sendiri mendengar kelakuannya dulu.

"Kamu masih pengen denger?" Jungkook bertanya, dia membukakan pintu mobil untuk Seokjin,

Seokjin mengangguk, dia penasaran tapi juga khawatir dengan cerita kehidupan di kampus versi Jungkook.

"Sebenarnya ngga begitu banyak perkembangan setelah kita dekat karena masalah belajar. Kita sering ketemu aja di kelas tambahan. Tapi orang-orang ngasih kita label 'musuhan' sejak acara Saeteo itu," jelas Jungkook,

"Kenapa sih? Orang rese amat sama kita," Seokjin cemberut.

Keduanya sudah masuk mobil dan Jungkook mengendarainya untuk pergi makan malam berdua.

"Entahlah, aku ngga begitu mikirin apa yang orang lain bilang sih," Jungkook menerawang mengingat masa itu.

"Tapi paman udah suka sama aku ngga belum itu?" Seokjin bertanya,

"Ngga tahu," jawab Jungkook,

"Kok ngga tahu sih! Kita nikah kapan?"

"Waktu usia kamu 22 tahun,"

"Jadi usia pernikahan kita baru dua tahun?"

"Ya kurang lebih,"

Seokjin menghitung.

"Itu paman udah lulus kan dari universitas?"

"Iya, tapi masih jadi asisten dosen dan mulai jalani perusahaan, sebenernya itu perusahaan rintisan dari paman dan bibi yang rawat aku dari kecil,"

Still 17 (KOOKJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang