09. Home Sweet Home

601 99 33
                                    


"Paman," Seokjin berbalik,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Paman," Seokjin berbalik,

Suaminya sudah duduk tenang di sofa. Sepertinya siap di beri pertanyaan apapun oleh Seokjin.

"Dimana foto keluarga paman? Hanya ada foto ayah dan ibuku di sini," tanyanya,

Seokjin sudah berfikir macam-macam. Jangan-jangan pernikahan mereka tidak di restui keluarga Jungkook dan mereka sampai tidak hadir di pernikahan mereka. Banyak momen di foto-foto mereka sebelumnya tidak nampak wajah dua orang asing yang seharusnya ada.

Bisa jadi kan? Karena itu pernikahan mereka tidak rukun dan muncullah masalah perceraian yang mereka hadapi.

"Mereka tidak pernah ada," jawab Jungkook, dia masih tenang seperti biasanya.

"Hei, kenapa bilang begitu?" Seokjin mendekat, duduk di samping Jungkook.

Apa keluarga Jungkook membuangnya? Atau ada masalah dengan keluarga Jungkook sebelumnya?

"Aku besar di panti asuhan, ya begitulah,"

Seokjin menatap Jungkook. Kali ini tatapannya mengasihani.

"Tidak punya mereka bukan berarti aku tidak punya siapa-siapa. Ada keluarga yang membantuku selama ini, jadi aku tidak apa-apa," ujarnya melihat tatapan iba dari Seokjin.

"Daddy long leg?" tanya Seokjin,

"Ya semacamnya," jawab Jungkook,

Seokjin sekarang tahu hal ini, jadi dia merasa sangat bersimpati.

"Kenapa natep begitu? Aku kan cuma ngga punya orang tua, tapi sekarang aku punya ayah dan ibu Kim,"

Satu perkataan Jungkook ini sudah mampu menjungkir balikan hati Seokjin. Gila, dia merasa tersentuh karena Jungkook menganggap kedua orang tua Seokjin adalah orang tuanya sendiri.

Jadi benar, rasa sayang Jungkook pada keluarganya begitu tulus.

Lalu sekarang apa alasan mereka ingin bercerai?

Seokjin jadi terus berfikir kalau sepertinya yang bermasalah memang dirinya sendiri.

Apa Seokjin melakukan kesalahan yang fatal dan membuat Jungkook sengsara?

Melihat sikap ibunya yang tegas juga ketara kalau memang masalah itu timbul karena dirinya.

Jadi Seokjin harus bagaimana sekarang?

Jungkook melambaikan tangannya di depan Seokjin yang tengah melamun.

"Hei," Jungkook meminta antensi,

Seokjin hanya tersenyum kikuk,

"Mau lihat kamar kita?"

Hei, jangan tanya bagaimana ekspresi Seokjin selanjutnya. Dia malu sekali untuk penyebutan 'kamar kita. Gawat Seokjin mudah sekali bawa perasaan!

Still 17 (KOOKJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang