Seokjin tengah mencari kunci gudang dan menemukannya di antara kunci-kunci yang di simpan di kotak lemari. Dia sangat penasaran dengan isi gudang itu dan untungnya salah satu kunci di sana ada cocok untuk membuka pintu itu.
Matanya melebar begitu melihat isi ruangan yang di sangkanya gudang sebelumnya.
Itu kamar bayi.
Kamar yang di design untuk bayi yang baru lahir.
Dengan gemetaran Seokjin menelfon Jungkook. Serangan paniknya muncul lagi dan dia butuh suaminya.
"Yeobo,"
Jungkook pulang ke rumah tak lama dan terkejut melihat kamar yang sudah lama dikuncinya terbuka dan Seokjin ada di dalamnya. Menangis.
"Sayang," Jungkook masuk.
Seokjin duduk di salah satu kursi memandangi tempat tidur bayi yang kosong.
Jungkook berjongkok untuk menghadap wajah istrinya.
"Kita pernah punya bayi?" Seokjin bertanya,
Jungkook menatap mata berair itu. Sialnya akhir-akhir ini selalu mampir di mata cantik kesayangannya. Jungkook benci itu.
"Iya sayang," Jungkook meraih kedua tangan Seokjin, bergantian menciumnya.
"Dimana bayi kita?" Seokjin bertanya, gemetar.
Jungkook mengeratkan pengangannya pada tangan Seokjin,
"Dimana bayi kita paman?" ulang Seokjin,
"Tuhan lebih sayang dia, jadi mengambilnya dari kita lagi," jawab Jungkook sesak,
Seokjin menangis, menyakitkan sekali mendengar fakta ini. Mereka berdua, dia dan Jungkook ternyata melewati kesakitan yang teramat selain karena hubungan keduanya tapi juga kehilangan bayi kesayangan mereka.
"Kenapa?" Seokjin tahu apa yang akan didengarnya akan membuat hatinya lebih sakit lagi, tapi itu lebih baik ketimbang dia dihantui rasa bersalah.
"Kandunganmu tidak cukup kuat, sayang dengar. Ini bukan salahmu, kamu terlalu muda saat itu, kamu sudah berjuang keras tapi Tuhan meminta kita mengikhlaskannya,"
"Baby beanku meninggal?" tanyanya dengan pilu,
Jungkook memeluk Seokjin, mendekapnya dengan segala kekuatan yang bisa dia salurkan untuk meyakinkan Seokjin kalau apa yang terjadi di masa lalu tidak akan merubah apapun untuk cintanya pada Seokjin. Kalau apapun yang menimpa mereka berdua bukan karena kesalahannya.
Ini bagian takdir yang harus di hadapi keduanya.
"Kita melewati banyak hal. Baby bean kita juga berjuang untuk eommanya, tapi kamu tahu. Dia menyerah karena Tuhan tidak ingin terjadi sesuatu padamu," jelas Jungkook.
Di kehamilan ke tujuh bulan, kondisi tubuh Seokjin menurun dan itu berbahaya untuk Seokjin jika terus mempertahankan sang bayi. Tak lama kemudian Seokjin keguguran dan bayi kesayangan mereka mengalah agar ibunya tetap bertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still 17 (KOOKJIN)
Roman d'amourSeokjin hilang ingatan, bahkan memorinya bersama Jungkook. Ini GS for Kim Seokjin ya gaes. Dukung author dengan vote dan komennya ya... thank you!!! #1 KIMSEOKJIN #1 Kookjin #3 Jings