15. Office

641 106 32
                                    

Flash back on:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flash back on:

"Kok aku doang pak yang di panggil?" Seokjin kesal karena hanya dia yang di suruh menemui asisten dosen yang mengajar mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi.

"Ada banyak yang menemui saya di pertemuan sebelumnya, tapi kamu absen waktu itu,"

"Kan saya sudah kasih surat ijin, saya sakit. Dan setiap datang bulan saya memang sakit pak," Seokjin kekeh memberi alasan.

"Tapi nilaimu tidak cukup untuk di luluskan ke semester berikutnya,"

"Jadi saya harus gimana?"

"Ambil SP untuk bulan depan," kata asisten dosen bernama Jeon Jungkook,

Seokjin kesal sekali. Dia sudah punya rencana sendiri untuk liburan musim panasnya bersama Kim Taehyung.

"Apa tidak ada cara lain pak?" Seokjin mendesak,

"Ulang matkul saya lagi kalau begitu,"

Seokjin tidak bisa, dia harus mengambil banyak mata kuliah semester depan. Dia tidak punya waktu lagi mengulang. Dia juga berencana akan mengambil kursus make up karena Seokjin tertarik dengan hal itu sekarang.

"Haishh, ngerepotin banget sih,"

Seokjin cemberut.

"Jadi gimana?" asisten dosen muda itu menatapnya tajam,

"Ya deh pak, saya ambil,"

"Huh!"

.

.


"Seokjin!" seseorang memanggilnya begitu dia keluar dari ruangan Jungkook.

"Haisshh, apalagi ini,"

Seokjin merubah ekspresinya,

"Ada apa ya kak?" sikapnya berubah 180 derajat di depan orang ini.

"Kok kamu ngga dateng latihan, anak-anak nungguin loh,"

Dia adalah Lee Jaewan. Kakak tingkatnya yang mengajaknya bergabung ke klub akting, karena di rasa Seokjin cocok bergabung bersama mereka. Tapi karena Seokjin tidak suka, dia menolak, namun Jaewan tetap memaksa.

"Kak, gimana ya? Aku kena SP ini sama pak Jungkook,"

"Loh, sekalian kan, kamu bisa ikut latihan karena liburan di kampus,"

"Eumm, kayaknya tetep ngga bisa deh. Aku soalnya mau ambil kursus sama part time juga," Seokjin masih mencoba mengelak.

Sumpah, namanya Jaewan ini tidak pantang menyerah.

"Ya udah, nanti ya kalau punya waktu mampir dan gabung," katanya, menepuk kepala Seokjin.

Seokjin tersenyum kering,

Still 17 (KOOKJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang