25. Adult things

615 101 34
                                    

Menjadi dewasa ternyata tidak semudah yang Seokjin pikirkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjadi dewasa ternyata tidak semudah yang Seokjin pikirkan. Selain karena pembawaannya yang tidak bisa diam sebentar saja, suaminyapun terlalu memanjakannya. Didikan keras ibunyapun tidak mampu merubah sedikitpun karakternya yang masih tetap kekanakan dan manja.

"Kalau mau jadi ibu tuh udah mulai belajar banyak. Urus rumah, urus suami. Harusnya Jungkook ngga perlu manggil bibi ke rumah kalau kamu bisa lakuin semua pekerjaan rumah sendiri. Masak aja masih bolong-bolong, belum lagi beres-beres," ceramah sang ibu setiap datang berkunjung ke rumah mereka.

Seokjin sudah terbiasa dengan ceramah itu dan hanya berdeham saja. Nanti kalau dia menjawab akan lebih repot lagi. Ceramahnya akan makin panjang kali lebar tahu dia menjawab nasehat ibunya.

Ingin sekali Seokjin menjawab kalau itu juga karena Jungkook tidak ingin dirinya kelelahan karena mengerjakan tugas rumah sendiri. Terbayang bagaimana reaksi ibunya jika tahu Jungkook yang membuatkan sarapan setiap hari dan membangunkannya agar tidak bangun kesiangan ke kampus.

Akan sengeri apa wajah sang ibu jika tahu mengenai itu,

"Anak akanTuhan titipkan ke kita juga pasti ada alasannya, tergantung kesiapan dari ibunya,"

Barulah perkataan ini yang menohok hati Seokjin.

Jika ini mengenai anak, Seokjin tidak bisa berkutik. Beberapa bulan sudah berlalu sejak mereka akhirnya memutuskan untuk melakukan program anak dan ke dokter. Setelah beberapa kali berkonsultasi, dokter mereka memperbolehkan Seokjin untuk hamil. Walau terus di bawah pengawasan sang dokter.

"Tapi suamiku ngga pernah ijinin aku capek-capek bu, jadi bukan karena aku ngga mau bantu-bantu kerjaan rumah," Seokjin mengelak.

Bukan ingin melawan, tapi ibunya juga perlu mendengar alasan utama Seokjin tidak mengerjakan itu di rumah.

"Ini nasehat orang tua jaman dulu, percaya atau tidak, itu mungkin jadi jalannya kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan selain berdoa dan berusaha,"

Dilemma ini Seokjin rasakan karena Jungkook nyatanya tidak suka kalau Seokjin terlalu stress dan harus terlalu memikirkan saran ibunya.

"Masak boleh, tapi kalau emang capek ngga usah. Apalagi bersih-bersih rumah, kalau alasannya untuk olah raga. Kita setiap pagi masih bisa jalan-jalan keluar buat olah raga. Mau olah raga di dalam rumah juga ngga masalah," kata Jungkook.

Seokjin rasa kedua saran dari ibunya dan Jungkook tidak ada yang salah. Tapi tetap saja dia pikirkan.

"Udah ngga mau pesen kopi lagi?" Byeol bertanya karena Seokjin akhir-akhir ini pemilih makanan dan minuman yang di pesannya saat mereka di café.

Byeol tetap menjadi tutor Seokjin karena Seokjin lebih nyaman belajar bersama Byeol. Mereka tidak selalu melakukannya di lingkungan kampus, keduanya akan memilih pergi ke café sekalian mencuci mata.

"Udah ngga bisa, aku pengen hidup sehat," kata Seokjin,

Bibi di rumahnya juga sering membuatkan Seokjin clean food yang bisa di makannya setiap hari.

Still 17 (KOOKJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang