19. Flash Back

566 89 29
                                    

Seokjin mulai merencanakan untuk menata ulang hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin mulai merencanakan untuk menata ulang hidupnya. Fokus Seokjin sekarang pada kesembuhannya. Dia sudah berkonsultasi dan memilih satu psikolog terbaik yang bisa Jungkook carikan untuknya. Seokjin memulai terapinya di temani Jungkook secara bertahap.

Jungkook selalu mengingatkan Seokjin untuk tidak terlalu memaksakan diri. Tapi nyatanya Seokjin begitu bersemangat, dia juga mencari kesibukan lain saat di rumah. Mencari pengalihan agar stressnya berkurang. Kemudian Jungkook memanggilkan guru untuk kelas make up Seokjin. Seokjin mengatakan dia tiba-tiba ingin belajar tentang make up.

Pertemuan mereka lakukan selama tiga hari dalam seminggu. Itu menyenangkan untuk Seokjin, tapi untuk keluar rumah secara bebas Jungkook masih melarangnya dan harus ada seseorang yang menemaninya.

Tapi siang ini dia di bolehkan pergi belanja dengan bibi suruhan Jungkook yang mengurus rumahnya secara rutin dan memasak untuk Seokjin dan Jungkook. Jungkook juga tidak ingin Seokjin kelelahan untuk mengurus rumah mereka.

Mereka pergi ke supermarket terdekat apartemennya. Troli mereka sudah penuh dengan barang-barang belanja sampai tanpa sengaja troli Seokjin menyenggol lengan seseorang yang tengah berbelanja. Seorang wanita.

Seokjin segera membungkuk untuk meminta maaf. Namun wanita itu menatapnya kaget.

"Seokjin?"

Ternyata orang ini mengenal Seokjin.

Seokjin jadi ingat pesan Jungkook, jika dia bertemu seseorang di jalan dan mengenalnya Seokjin diminta untuk menghindarinya dan bertanya dulu pada Jungkook mengenai orang itu. Jadi Seokjin tidak menjawab panggilan itu dan segera pergi dari tempat itu bersama bibinya.

"Kira-kira siapa ya paman?" tanya Seokjin setelah dia menceritakannya pada Jungkook kejadian tadi siang di swalayan.

"Mungkin temanmu saat kuliah, yang ini bukan?" Jungkook menunjukan sebuah foto.

Seokjin mengangguk,

"Dia tinggi dan cantik sekali,"

Jungkook hanya diam saja seraya berfikir.

"Apa dia temanku paman?" tanya Seokjin semakin penasaran.

"Cuma kenalan, kalian dulu satu kelas," jawab Jungkook.

"Apa aku boleh menyapanya balik jika bertemu lagi?" tanya Seokjin bersemangat,

"Lebih baik jangan," kata Jungkook melarang, tapi Jungkook tidak menjelaskan lebih jauh.

"Kenapa?" tanya Seokjin bingung.

Jungkook diam saja. Terlihat ragu harus menjelaskan dari mana.

"Oke deh," Seokjin menunduk sedih, dia harus menurut pada Jungkook kan/.

"Nanti aku mau cari temen yang lain," ucap Seokjin kemudian untuk menghibur dirinya.

Jungkook tersenyum,

Still 17 (KOOKJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang